Logo Heal

ART, MONEY & TECHNOLOGY

Art, Money & Technology

Metode Pengajaran Ramah Kesehatan Mental Bagi Anak Usia Dini Hingga Jenjang SMA

Oleh :

Oleh : Ghoziyyah

Pendidikan mengenai kesehatan mental tidak diperoleh siswa melalui pelajaran manapun kecuali menyediakan tenaga terbuka. Meskipun pada tingkat siswa SMP dan SMA mendapat kesempatan untuk berkonsultasi dengan guru bimbingan konseling namun hal itu tidak cukup untuk memberikan pemahaman pentingnya kesehatan mental bagi siswa. Kesehatan mental seharusnya mulai dikenalkan pada usia dini, pada taman kanak kanak (TK). Pada usia emas usia anak harus fokus dikenalkan terhadap perasaan dalam diri karena semua perasaan adalah hakikatnya. Pada usia ini juga anak harus dikenalkan bagaimana untuk mengontrol perilaku yang muncul pada setiap perasaan yang datang.

Masalah kesehatan dapat muncul terlihat bahkan sejak masa kanak-kanak dan peran orang tua hingga menyadari mungkin. Beberapa penyebab gangguan kesehatan adalah biologis, psikologis dan lingkungan sosial. Terlepas dari kondisi genetik dan psikologisnya, peran guru adalah memberikan lingkungan sosial yang kondusif bagi kesehatan mental anak didik.

Usia golden age atau 7 tahun pertama adalah masa-masa penting anak untuk belajar mengenal banyak hal disekitar mereka. Guru kanak-kanak mengemban tugas pertama bagi anak untuk memberikan pemahaman kesehatan mental. Tugas dan metode paling penting untuk anak didik adalah pelajaran akan kepercayaan. Kepercayaan akan lingkungan sekitar dan kepercayaan bahwa setiap anak yang dibesarkan dapat menerima kondisi serta perasaannya.

Pada usia kanak-kanak anak-anak akan sulit berpisah di sekolah dengan orang orang tuanya. Umumnya, anak-anak sulit sekali percaya dengan lingkungan yang baru dikenal dan guru bertugas memberikan rasa aman tersebut.

Menerima perasaan yang hadir meskipun berbentuk tangis dan kemarahan, guru diam tenang sebagai representasi bahwa lingkungan baru yang dilihat anak adalah lingkungan aman dan dapat anak percaya.

Selain itu bentuk dari memberikan rasa aman yang guru berikan adalah menerima semua pendapat yang anak sampaikan pada setiap kesempatan. Anak-anak belum dapat memahami konsep ruang dan waktu, maka dari itu peran guru menerima dan mengarahkannya. Contohnya jika anak menceritakan kejadian fiktif maka guru harus mendengarkan cerita anak hingga selesai dan melakukan konfirmasi atas kebenaran dari cerita anak. Setelah melakukan konfirmasi maka guru mendapat informasi lebih jelas dan luas, kemungkinan cerita itu terbentuk dari kejadian nyata dan ditambahkan dari film kesukaannya.

Guru kemudian memberikan pemahaman nyata dari kenyataan sebenarnya dari cerita tersebut.

Kondisi ini akan memberikan anak perasaan aman karena cerita dan perasaannya ketika diceritakan didengarkan. Guru memberikan pelajaran mengenai kesehatan mental melalui rasa aman.

Anak akan memiliki rasa aman dan nyaman pada diri dan lingkungan sekitarnya.

Memasuki usia remaja anak didik akan semakin sulit dipahami karna mereka memiliki dunia masing-masing dan otak mereka sudah hampir terbentuk sempurna. Anak akan memiliki keyakinan sendiri terhadap suatu tempat dan kejadian. Pada masa-masa ini anak akan sulit memberikan rasa percaya pada lingkungannya. Indonesia juga sudah memiliki kurikulum yang pasti untuk setiap mata pelajaran, meskipun begitu dijenjang sekolah SMP dan SMA memiliki kurikulum bimbingan konseling. Sayang sekali program guru dan bimbingan konseling ini malah dianggap sebagai bumerang bagi anak. Acapkali guru konseling konseling yang menyebarkan dan menggunjingkan cerita anak didik. Anak didik yang berusaha mempercayai gurunya, bercerita akan masalah yang mereka hadapi dan meminta solusi pada akhirnya berakhir pada kekecewaan yang besar.

Pada jenjang ini justru guru-gurulah yang harus diberikan pelajaran mengenai kesehatan mental. Kondisi tiap anak berbeda dengan latar belakang yang berbeda. Namun tak sedikit guru yang berkompeten dalam memberikan pelajaran kesehatan mental bagi anak didik usia remaja ini.

Pada usia remaja ini anak dapat diberikan pemahaman mengenai gangguan mental dan bagaimana menghindarinya. Lingkungan sosial anak tidak hanya lagi di sekolah dan rumah namun juga lingkungan pertemanannya. Anak diberikan informasi dan kesempatan bagaimana cara melindungi dirinya dari lingkungan yang negatif.

Ada beberapa strategi bagi pendidik untuk mengajarkan kurikulum ramah kesehatan mental pada anak. Taktik mudah yang dapat diterapkan tenaga pengajar untuk anak sejak taman kanak-kanak hingga jejang sekolah menengah sebagai berikut :

1. Tentukan target pengajaran.

Pada strategi pertama pengajaran kesehatan mental pada anak guru harus mengklasifikasikan berdasarkan kebutuhan. Dapat dilihat dari jumlah murid, umur, jenis kelamin dan kejantanan sehingga guru dapat menyesuaikan cara penyampaian pesan dan pesan apa yang harus disampaikan,

2. Tentukan tujuan dan sasaran pengajaran

Untuk membentuk bahan ajar dan cara mengajar yang tepat guru harus memiliki tujuan dan target dari pelajaran yang disampaikan kepada anak didik. Pada tingkatan kanak-kanak, guru harus fokus untuk membentuk rasa percaya anak di lingkungan sekitar. Pada jenjang ini anak yang umumnya baru pertama kali menginjakkan kaki di sekolah pertamanya harus diajarkan memahamui kondisi dirinya dan lingkungan sekitarnya melalui pembelajaran yang menyenangkan. Beberapa contoh pembelajaran menyenangkan yang dapat dilakukan guru adalah outbound. Selain anak akan diasah kemampuan motorik kasarnya, anak akan belajar untuk mempercayai risiko dari mengambil keputusan dan guru akan bertugas untuk memberikan kalimat-kalimat dorongan.

3. Strategi pembelajaran .

Sebelum melakukan kegiatan mengajar guru harus membentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pada RPP ini guru jenjang menengah bisa menyelipkan banyak informasi mengenai cara menjaga kesehatan mental. Contohnya seperti pada pelajaran bahasa inggris anak dapat diberikan topik cara bagaimana menjaga kesehatan mental dan bertugas untuk memperesentasikan hasil temuan mereka dengan bahasa inggris. Setelah diberi tugas, anak dapat diarahkan untuk berdiskusi dengan guru bimbingan konseling.

4. Tentukan metode untuk menyampaikan pengertian kesehatan mental

Untuk menentukan metode penyampaian harus terdiri dari dua aspek yaitu bentuk isi pesannya dan cara pelaksanaannya. Pada metode penyampaiannya, metode menggandakan atau metode melipatgandakan informasi dapat dilakukan dengan tenaga terbuka sehingga anak akan terus memahami dan percaya karna terus yakin melalui kalimar-kalimat positif.

Lalu untuk metode penyampaiannya guru dapat menggunakan dua cara yaitu metode edukatif dan informatif. Metode informatif yang dilakukan guru dapat berbentuk afirmasi akan pembentukan kepercayaan anak kepada guru untuk jenjang kanak-kanak dan untuk jenjang mengenah atas pesannya dapat disampaikan dengan mengadakan kegiatan seminar untuk pernyataan ahli, penjelasan psikologi, mengenai fakta-fakta gangguan mental serta seputar menjaga kesehatan mental.

Sudah cukup banyak juga sekolah yang memiliki program aktif untuk membahas kesehatan mental anak didiknya. Program di luar mata pelajaran dapat diberikan melalui seminar dan diskusi dua arah antara guru dan murid.

Pelajaran penting dari kesehatan mental adalah rasa percaya. Memberikan rasa percaya dan kepercayaan bahwa anak didik dapat tumbuh menjadi individu luar biasa adalah hal terbaik yang seorang guru dapat ajarkan kepada anak didik.

 

Bagikan :

More Like This

Logo Heal

Kamu dapat menghubungi HEAL disini:

Heal Icon

0858-9125-3018

Heal Icon

heal@sahabatjiwa.com

Copyright © 2023 HEAL X  Sahabat Jiwa