Hallo HEALMates! Apakah kamu belum memiliki kekasih sehingga bingung mau merayakan valentine dengan siapa? Ternyata Valentine bukan hanya tertuju pada kekasih saja loh namun juga bisa kepada orang yang kita sayangi seperti orang tua adalah yang terpenting.
Meskipun kita memang harus mencurahkan kasih sayang setiap hari, namun sering terkendala oleh kesibukan membuat tak sempat menjalaninya, sehingga kita perlu menyiapkan khusus di hari spesial untuk merayakan kasih sayang tersebut kepada orang tua.
Saat hari valentine bisa menyiapkan waktu di malam hari sepulang kegiatan harian yang cukup padat. Supaya bisa membuat orang tua serasa spesial melalui menghabiskan waktu bersama orang tua. Mulailah dengan membelikan coklat disertakan surat kasih sayang, memasak makan malam bersama, dan/atau menonton film favorite bersama mereka. Bagikan momen dan cerita hidup belakangan ini, atau bahkan rencanakan aktivitas bersama yang menyenangkan seperti permainan keluarga untuk weekend bertamasya bersama. Yang terpenting, luangkan waktu untuk menghargai kehadiran dan kasih sayang dari orang tua.
Hari Valentine sendiri mungkin berasosiasi dengan cinta romantis, tetapi memberikan fokus kepada orang tua pada hari tersebut dapat menjadi cara menyampaikan kasih sayang yang lebih luas, termasuk kasih sayang keluarga. Pahala tersebut berasal dari pemahaman bahwa menghargai dan menyayangi orang tua merupakan tindakan baik yang dapat membawa keberkahan dalam kehidupan seseorang.
Dalam nilai-nilai agama apapun atau budaya apapun menyayangi dan menghormati orang tua adalah tindakan yang sangat mulia dan diberkahi. Pahala akan didapatkan setelah melakukan penghormatan dan mengaplikasikan nilai-nilai kasih sayang kepada orang tua.
Dalam iislam khususnya ada beberapa ayat yang disampaikan untuk menyayangi atau berbakti kepada orang tua, supaya mendapatkan keberkahan dan pahala, sebagai berikut:
قُلۡ تَعَالَوۡاْ أَتۡلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمۡ عَلَيۡكُمۡۖ أَلَّا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡٔٗاۖ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنٗاۖ وَلَا تَقۡتُلُوٓاْ أَوۡلَٰدَكُم مِّنۡ إِمۡلَٰقٖ نَّحۡنُ نَرۡزُقُكُمۡ وَإِيَّاهُمۡۖ وَلَا تَقۡرَبُواْ ٱلۡفَوَٰحِشَ مَا ظَهَرَ مِنۡهَا وَمَا بَطَنَۖ وَلَا تَقۡتُلُواْ ٱلنَّفۡسَ ٱلَّتِي حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلۡحَقِّۚ ذَٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ
Artinya : Katakanlah (Nabi Muhammad), “Kemarilah! Aku akan membacakan apa yang diharamkan Tuhanmu transmisi, (yaitu) janganlah mempersekutukan Allah dengan apa pun, berbuat baiklah kepada kedua orang tua, janganlah membunuh anak-anakmu karena kemiskinanmu. (Tuhanmu berfirman,)’ Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka. Janganlah pula kamu mendekati perbuatan keji, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah, kecuali dengan alasan yang benar.266) Demikianlah Dia memerintahkanmu agar kamu mengerti.
(Al-Anam: 151)
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُم كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Artinya: Rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua (menyayangiku ketika) mendidik aku pada waktu kecil.
(Al-Isra: 24)
وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ إِحۡسَٰنًاۖ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ كُرۡهٗا وَوَضَعَتۡهُ كُرۡهٗاۖ وَحَمۡلُهُۥ وَفِصَٰلُهُۥ ثَلَٰثُونَ شَهۡرًاۚ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرۡبَعِينَ سَنَةٗ قَالَ رَبِّ أَوۡزِعۡنِيٓ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِيٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَيَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَٰلِحٗا تَرۡضَىٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِي فِي ذُرِّيَّتِيٓۖ إِنِّي تُبۡتُ إِلَيۡكَ وَإِنِّي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ
Artinya: Kami ingatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan. Sehingga, apabila telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia (anak itu) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepada kedua orang tuaku, dapat beramal saleh yang Engkau ridai, dan berikanlah kesalehan saya hingga kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertukar pikiran kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.
(Al-Ahqaf: 15)