Ingin Konsultasi ke Psikolog atau Psikiater dengan BPJS Kesehatan? Yuk Ketahui Prosedurnya.Â
Halo HEALMates! Bagaimana keadaan hari ini? Semoga selalu sehat dan ceria ya.
Kali ini kami akan memberitahukan proses rujukan konsultasi ke psikolog dengan BPJS. Mungkin ada kerabat, keluarga, atau teman yang merasa ada masalah mental ingin berkonsultasi dengan psikolog atau bahkan psikiater namun tidak berani karena biayanya yang cukup besar. Nah, jangan khawatir kini pemerintah telah mensupportmasyarakat Indonesia yang sedang memiliki masalah mental supaya tidak pusing memikirkan biaya dengan menggunakan BPJS kesehatan.
Dilansir dari bpjskesehatan.go.id, BPJS Kesehatan juga bisa digunakan untuk rehabilitasi medis dan konseling dengan psikolog.
Kepala Hubungan masyarakat BPJS Kesehatan, Iqbal Anas Ma’ruf menyampaikan cara konsultasi psikolog atau psikiater pakai BPJS dengan cara sebagai berikut:
Mungkin bagi yang jarang ke puskesmas atau rumah sakit menggunakan BPJS akan terasa prosedurnya rumit namun jika sudah mengetahuinya akan terasa mudah.Â
1. Datangi Fasilitas Kesehatan Pertama (Faskes pertama)
Hal yang pertama yaitu mengunjungi dokter umum, puskesmas, klinik kesehatan, atau rumah sakit.
Jika di tempat tersebut tidak ada poli jiwa, bisa ajukan surat referensi ke rumah sakit yang ada poli jiwa dngan menerima BPJS Kesehatan.Â
2. Kunjungi Bagian Administrasi
Setelah sampai di puskesmas, rumah sakit, klinik kita bisa meminta arahan dari bagian administrasi mengenai poli jiwa untuk konsultasi ke psikolog.
3. Konsultasi
Setelah proses administrasi selesai, bisa langsung ke ruangan konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Jika dirasa antre perlu menunggu untuk dipanggil.Â
Di sini, akan dilakukan serangkaian pertanyaan dan melakukan beberapa tes observasi untuk menentukan diagnosa pasien. Jika kita mendapatkan psikolog lalu merasakan keadaan kita dengan baik, maka hanya melakukan beberapa kali konsultasi saja untuk meluapkan kegelisahan dan memberi solusi. Namun jika masalah kesehatan mental tinggi akan diarahkan ke psikiater. Mengingat persetujuan psikolog terbatas.
Psikiater akan mendiagnosis melalui anamnesis dan wawancara untuk mendengarkan pasien dari segi mental, fisik, melihat sistem kerja otak dan gangguan sistem saraf terhadap masalah yang dialami pasien. Psikiater juga bisa melakukan pemeriksaan pemeriksaan, seperti tes urin , CT Scan , dan MRI Scan. Berbeda dengan psikolog, selain itu psikiater juga berwenang memberikan resep obat. Bahkan jika dirasa perlu melakukan rawat inap maka psikiater bisa memutuskannya.