Logo Heal

SPIRITUAL

Spiritual

Pentingnya Penanaman Agama Dalam Keluarga Untuk Ketenangan Menjalani Hidup

Oleh :

Penulis : Arief Hidayatullah

Ketenangan adalah tujuan utama bagi setiap manusia dalam menjalani hidup, semua yang dilakukan manusia pada hakikatnya bertujuan untuk mencari ketenangan. Kita mengetahui bahwa sebagian manusia ada yang menjalani hari lebih awal untuk bekerja, pergi pagi pulang malam hari yang pada akhirnya pekerjaan tersebut ditujukan agar mereka tenang karena memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Pada satu momen sebagian manusia berlibur menjauh dari tempat tinggal, untuk sekedar mencari ketenangan jiwa yang kerap disebut “refreshing” atau “healing”, ada yang mempersiapkan momentum liburan tersebut sejak 1 pekan yang lalu, ada pula yang mempersiapkan momentum liburan tersebut sejak 1 bulan yang lalu. Jika kita menarik kesimpulan dari berbagai fenomena kegiatan manusia, semua ingin mendapatkan ketenangan yang di dalamnya mencakup kebahagiaan dalam menjalani kehidupan dan keharmonisan dalam bersosial.

Yang sering menyamarkannya adalah anggapan bahwa semua yang menghadirkan ketenangan sudah pasti adalah jalan kebenaran. Padahal pada kenyataannya, banyak orang – orang yang memilih jalan yang salah dalam mencapai ketenangan, ada yang meminum minuman beralkohol untuk mencari ketenangan, ada yang berlibur ke tempat – tempat yang penuh akan kemaksiatan demi mencari ketenangan, ada yang menghadiri pesta yang di dalamnya banyak wanita – Wanita memamerkan auratnya dengan diiringi musik – Musik untuk mencari ketenangan.

 

Perlu diketahui apabila hal – hal yang disebutkan di atas hanya akan mendatangkan ketenangan yang semu, kebahagiaan yang semu, dan tidak akan ada hati yang berbahagia dengan hal – hal yang negatif. Kita telah menyaksikan banyaknya individu di dunia artis yang kerap kali mencari di dalam kasus obat – obat terlarang demi mencapai ketenangan padahal uang sudah mereka dapatkan dengan jumlah yang tidak sedikit. Kita juga bisa melihat banyak penyanyi kelas internasional yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, padahal sebagian orang beranggapan bahwa bernyanyi dapat menenangkan jiwa.

 

Dengan demikian kita bersepakat bahwa harta dan popularitas, hingga bernyanyi hanya akan mendatangkan kenikmatan dan ketenangan jiwa yang semu atau dengan kata lain hal – hal tersebut tidak akan mendatangkan ketenangan jiwa yang hakiki. serupa ungkapan emas dari Al-Imam Nawawi Rahimahullah : “Dosa selalu membuat gelisah dan tidak menenangkan bagi jiwa. Di hati pun akan tampak tidak tenang dan selalu khawatir akan dosa”

 

Dalam mencapai ketenangan, berbagai macam jalan yang ditempuh oleh semua manusia, mereka rela mengeluarkan segalanya untuk menghadirkan ketenangan dalam jiwa nya. Lalu, apakah Islam telah memberikan solusi dalam hal ini? Mari kita simak penjelasan Allah dalam Al-Quran Ar-Rad ayat 28, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” . Ternyata di dalam Agama Islam, Allah menjanjikan sesuatu yang memiliki velue yang sangat tinggi, Allah menjanjikan sesuatu yang selama ini berusaha untuk diraih oleh setiap manusia, Allah menjanjikan ketenangan yang hakiki. Artinya, ketenangan yang Allah janjikan akan hadir ketika manusia mengingat Allah.

 

Setiap manusia memiliki permasalahan didalam hidupnya masing-masing, ada yang memiliki permasalahan dalam ruang lingkup individu, ada pula yang memiliki permasalahan di dalam ruang lingkup yang lebih general seperti keluarga. Dalam menghadapi permasalahan tersebut, sebagai seorang Muslim wajib melihat solusi yang diberikan oleh Agamanya, seperti yang dikatakan pada kalimat sebelumnya bahwa setiap Muslim harus selalu mengingat Allah untuk mendapatkan ketenangan, ini adalah poin yang sangat penting untuk diketahui bersama, tidak terkecuali pada ruang lingkup keluarga.

Pada ruang lingkup keluarga, permasalahan akan menjadi jauh lebih kompleks dibandingkan dengan ruang lingkup individu. Permasalahan akan muncul antara Suami dan Istri, permasalahan juga akan muncul antara Ayah dan Anak, permasalahan juga akan muncul antara Ibu dan Anak, permasalahan juga akan muncul antara Anak yang pertama dan Anak yang kedua, dan seterusnya. Apabila keluarga dibangun dengan pendidikan yang tidak tepat, maka seluruh permasalahan yang hadir di dalam ruang lingkup keluaraga akan sulit untuk terurai dan terselesaikan dengan indah. Tanpa adanya didikan yang tepat, hati dari semua anggota keluarga tidak akan tenteram dan akan berakhir dengan mudahnya terjadi permasalahan atau problematika. Maka dengan ini pendidikan yang tepat harus diberikan kepada keluarga agar seluruh anggota keluarga dapat menghadapi seluruh permasalahan yang nantinya akan bermuara kepada ketenangan jiwa yang hakiki di dalam jiwa-jiwa mereka.

 

Pendidikan yang tepat di tengah keluarga akan menjadi sangat penting ketika kita menyadari bahwa setiap hidup manusia akan menghadapi permasalahan yang tidak akan kunjung usai, karena hidup adalah perpindahan dari satu masalah ke masalah yang lain, permasalahan yang hadir juga bisa merupakan permasalahan yang kecil dan bisa juga merupakan permasalahan yang besar. Ketika keluarga terutama pemimpin keluarga menyadari akan hal ini, maka sudah sepatutnya untuk memberikan “bekal” bagi setiap anggota keluarga di dalam hidup untuk menghadapi setiap masalah. Bekal yang paling penting dalam hal ini adalah bekal Agama atau pendidikan Agama. Pendidikan Agama menjadi hal yang sangat penting karena ketenangan akan menjadi output atau hasil yang akan diraih bagi setiap keluarga.

 

Penanaman didikan Agama di tengah keluarga akan menjadi oase bagi kehidupan rumah tangga, penanaman didikan Agama akan menjadi cahaya ditengah kegelapan masalah yang akan menerpa kehidupan rumah tangga, penanaman didikan Agama akan menjadi solusi bagi setiap permasalahan hidup rumah tangga, penanaman didikan Agama akan menjadi petunjuk di tengah rumitnya jalan kehidupan rumah tangga. Dengan penanaman didikan Agama, setiap anggota keluarga akan bersikap dewasa dan tenang dalam menjalani setiap inchi kehidupan. Seorang suami akan bijaksana dalam mengambil keputusan karena Suami telah belajar dari kisah hidup Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam, seorang istri akan bersikap penuh dengan kelembutan karena telah belajar dari para Istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam, seorang anak akan senantiasa berbakti kepada kedua orangtua nya karena Anak tersebut telah mengetahui firman Allah dalam surat Al-Ankabut ayat 8 :

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۖ وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۚ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Sumber : https://almanhaj.or.id/989-menggapai-ridha-allah-dengan-berbakti-kepada-orang-tua.html )

 

Sebagaimana yang kita telah pahami diatas bahwa ketenangan merupakan sesuatu yang sangat bernilai bagi setiap manusia, semua orang rela mengeluarkan seluruh tenaga, daya, dan upaya untuk mencapai ketenangan tersebut. Dan kita juga sudah memahami bahwa pendidikan Agama merupakan sarana untuk mencapai ketenangan dalam menjalani hidup. Untuk itu perlu keseriusan dalam memberikan pendidikan Agama bagi keluarga, perlu perjuangan untuk menghadirkan keluarga yang memiliki tingkat Religiusitas yang tinggi, perlu pengorbanan dalam menghadirkan pendidikan Agama yang kita sudah sepakati bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang sangat penting.

 

Pendidikan Agama dapat diberikan kepada keluarga dengan berbagai cara, mulai dari orang tua yang harus memulai dalam belajar Agama, mengikuti kajian-kajian Islam ilmiah agar ilmu terus bertambah, terlebih orang tua harus berperan aktif di dalam rumah tangga untuk mencontohkan semangat belajar Agama, kemudian orang tua yang semakin ber-ilmu harus memiliki upaya dalam mencontohkan perilaku-perilaku terpuji di dalam keluarga sehingga anak – anak dapat melihat dan merasakan hangatnya pancaran Cahaya yang diberikan orang tua kepada anak – anak setelah belajar ilmu agama. Dengan demikian diharapkan bahwa anak juga menjadi tertarik untuk belajar ilmu agama karena melihat orang tua mereka yang memiliki perubahan sikap menjadi jauh lebih baik. Apabila hal itu dapat dipenuhi di dalam keluarga, maka nilai ketenangan dan nilai kehangatan akan menjadi keniscayaan di dalam keluarga.

 

Anjuran dalam memberikan pendidikan Agama merupakan beban terbesar untuk kepala rumah tangga, kepala rumah tangga menjadi penanggung jawab bagaimana jalannya didikan Agama dikeluarganya. Allah Subhanahu Wataala berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. ( Sumber : https://majalahassunnah.net/tafsir/jagalah-dirimu-dan-keluargamu-dari-api-neraka/ )

Untuk itu peran kepala rumah tangga sangatlah penting untuk mendidik keluarga yang dikepalainya dalam didikan Agama sehingga akan terjadi ketenteraman dan ketenangan di dalam rumah tangga tersebut.

Dengan demikian kita memahami bahwa sangat penting pendidikan yang tepat diberikan di dalam ruang lingkup rumah tangga. Pendidikan yang tepat tersebut merupakan pendidikan Agama, yang akan membuat rumah tangga berjalan dengan harmonis, penuh dengan kebahagiaan dan ketenangan meskipun ujian besar terus menerpa. Dan sebaliknya apabila di dalam ruang lingkup rumah tangga tidak diberikan pendidikan Agama, maka rumah tangga tersebut akan kurang dari nilai-nilai yang harmonis, tidak terciptanya kebahagiaan di tengah – tengah mereka, tidak hadir ketenangan di dalam rumah tangga tersebut walaupun ujian yang dijalani adalah ujian kecil karena ujian akan mudah dijalani dengan ilmu Agama. Dalam hal ini peran dari pemimpin rumah tangga atau Ayah menjadi sangat penting karena mereka para Ayah merupakan pemimpin di dalam rumah tangga dan seorang Ayah berkewajiban untuk melindungi bahtera rumah tangga dari keburukan-keburukan yang menerpa, dengan kata lain Ayah berkewajiban menanamkan nilai-nilai didikan Agama di dalam rumah tangganya. Dengan demikian ketenangan dan ketententeraman hati akan dapat diraih, Al-Hasan Al-Bashri mengatakan : “Tidak ada sesuatu yang lebih menyejukkan mata seorang mukmin selain melihat keluarga dan keturunannya memiliki ketaatan kepada Allah Azza Wa Jalla”

 

 

Bagikan :

More Like This

Logo Heal

Kamu dapat menghubungi HEAL disini:

Heal Icon

0858-9125-3018

Heal Icon

heal@sahabatjiwa.com

Copyright © 2023 HEAL X  Sahabat Jiwa