Logo Heal

MENTAL HEALTH

Mental Health

Mindful Parenting, Seni Menjadi Orang Tua di Tengah Dunia yang Terlalu Sibuk

Mindfull Parenting

Oleh :

Sebagai orang tua, kehadiran kita menjadi sangat bermakna bagi anak. Namun, apa jadinya jika kita harus bekerja? Kehadiran kita pun jadi tidak penuh. Apalagi di tengah ritme hidup yang serba cepat, email yang datang tanpa jeda, rapat yang saling tumpang tindih, dan notifikasi yang tak pernah tidur, banyak orang tua tiba-tiba tersadar betapa mudahnya momen bersama anak terlewat begitu saja. Kita hadir, tapi tidak sepenuhnya hadir

Lalu, bagaimana kita bisa membayar rasa bersalah atas berkurangnya momen bersama anak kita? Yep, jawabannya adalah mindful parenting. 

Apa Itu Mindful Parenting?

Menurut Kabat-Zinn & Kabat-Zinn (2014), mindful parenting adalah sebuah pola asuh yang dilakukan dengan penuh kesadaran untuk hadir dan bertindak dengan bijaksana terhadap terhadap anak dan fokus pada kebutuhan anak. Nggak harus selalu hadir 24 jam sehari, tapi lebih ke hadir sepenuhnya saat kita berinteraksi dengan anak.

Salah satu prinsip dari mindful parenting ini adalah bukan sekadar hadir secara fisik, tapi juga mental. Sebab, kadang kita ada di samping anak, tapi pikiran masih dipenuhi target pekerjaan, WhatsApp grup kantor, atau deadline tugas. Mindful parenting ini mengajak kita untuk benar-benar hadir dan menyediakan waktu bersama anak. 

Pola asuh ini membantu orang tua untuk lebih hadir, fokus, dan responsif, sehingga mereka bisa menangkap kebutuhan anak dengan lebih jelas. Pola pengasuhan ini menekankan pentingnya hadir sepenuhnya pada momen sekarang, right here, right now, ketika berinteraksi dengan anak. 

Contohnya, ketika anak bercerita, orang tua bisa menutup laptop atau menaruh ponsel sebentar dan benar-benar memperhatikan cerita anak. Meski hanya lima menit, namun jika orang tua hadir sepenuhnya dan memberi respons yang baik terhadap anak, maka anak akan mengingat kebersamaan dengan orang tuanya. 

Cara Menerapkan Mindful Parenting dalam Pengasuhan

Di tengah hidup yang serba cepat, deadline numpuk, grup WhatsApp nggak pernah sepi, sampai drama kecil di rumah, mengasuh anak kadang terasa seperti sedang naik level di game. Nah, di sinilah mindful parenting bisa jadi penyelamat kecil yang bikin hubungan orang tua dan anak lebih adem, terutama bagi orang tua pekerja. 

Mindful parenting itu intinya ngasuh anak sambil sadar penuh, bukan cuma hadir secara fisik, tapi juga mental. Biar makin kebayang, yuk lihat gimana cara menerapkannya dalam keseharian!

1. Fokus saat Berinteraksi

Anak itu super peka ya, HEALMates. Mereka tahu kalau kamu cuma ‘setengah hadir’ karena sisanya dipakai scroll TikTok atau balas email kantor. Coba deh, kasih waktu singkat tapi full presence buat mereka. Misalnya, matikan suara HP 10 menit dan dengarkan cerita anak tanpa distraksi. Pada dasarnya, quality time nggak harus lama kok,  yang penting beneran hadir.

2. Dengarkan tanpa Menghakimi

Kadang kita buru-buru mau nasehatin atau memperbaiki masalah anak. Padahal yang mereka butuhkan seringnya hanya didengarkan dulu. Mungkin kita bisa mengganti respons kita, misalnya  “Ya ampun, gitu aja kok nangis?” menjadi  “Adek sedih banget ya? Cerita ke Mama, yuk.” Dari kalimat sederhana ini, anak bisa merasa aman dan dimengerti.

3. Ambil Jeda sebelum Marah

Terkadang, anak-anak melakukan hal-hal yang tidak kita sukai. Misalnya, tantrum karena keinginannya tidak diikuti,  memberantakan barang-barang di rumah, dan lain-lain. Nah, sebelum kita terpancing emosi dan jadi marah, mindful parenting bisa diterapkan dengan sejenak mengambil jeda. Cobalah untuk menarik nafas 3 detik, atau katakan pada anak, “Ayah perlu waktu sebentar ya.” Kadang, jeda kecil itu cukup buat mencegah kata-kata penuh emosi yang akhirnya bikin kita menyesal karena telah melontarkannya kepada anak-anak.

4. Validasi Emosi Anak

Mindful parenting bukan sekadar “anak harus nurut”, tapi lebih ke hubungan dua arah yang saling memahami. Penting bagi orang tua untuk memvalidasi emosi anak dan mengajarkan kepada mereka cara meregulasi emosi. 

5. Kurangi Tuntutan Jadi Orang Tua Sempurna

Mindful parenting tidak seharusnya jadi standar baru yang akhirnya bikin orang tua stres karena dituntut jadi orang tua sempurna. Lebih dari itu, mindful parenting ini justru jadi salah satu cara untuk menerima bahwa orang tua pun manusia. Yang terpenting adalah kemauan untuk belajar dan terus berproses menjadi orang tua yang hadir secara emosional untuk anak. 

6. Bangun Rutinitas Kecil yang Penuh Makna

Mindfulness bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti:

  • Ritual “no gadget” saat makan. 
  • Bacain buku sebelum tidur. 
  • Ngobrol 5 menit tentang perasaan hari ini. 
  • Jalan sore sambil ngobrol santai, dan lain-lain. 

Meski sederhana, namun rutinitas kecil ini bisa sangat bermakna dan menguatkan hubungan orang tua dengan anak jika dilakukan secara konsisten. 

Pada akhirnya, kita harus memahami bahwa mindful parenting bukan tentang menghilangkan tantrum atau bikin anak selalu patuh ya, HEALMates. Lebih dari itu, pola asuh ini adalah tentang menciptakan hubungan yang lebih hangat, aman, dan penuh koneksi dengan anak. Terus semangat ya, HEALMates! (RIW)

Bagikan :
Mindfull Parenting

More Like This

Logo Heal

Kamu dapat menghubungi HEAL disini:

Heal Icon

0858-9125-3018

Heal Icon

00 31 (0) 6 45 29 29 12

Heal Icon

heal@sahabatjiwa.com

Copyright © 2023 HEAL X  Sahabat Jiwa