Logo Heal

MENTAL HEALTH

Mental Health

Mental State

Oleh :

Kesehatan mental mencakup kondisi emosi, psikologis dan interaksi sosial yang fit, karena kondisi mental yang sehat mempengaruhi bagaimana kita berpikir, bagaimana kita memproses perasaan kita, dan bagaimana kita berperilaku. Mental yang sehat sangatlah penting di setiap tahap kehidupan: sedari kita kecil, sampai beranjak remaja dan kemudian menjadi manusia dewasa.

Mental yang fit memungkinkan proses pengambilan keputusan yang baik, dan memungkinkan kita mampu berhadapan dengan kondisi yang se-stressful apapun. Kesehatan mental kita juga menjembatani perilaku kita sehingga pergaulan kita di masyarakat luas, dalam arti kondisi kita dalam interaksi sosial, menjadi sehat dan keharmonisan hidup dalam bermasyarakat dapat terbina dan terjaga. Hal ini adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan karena kita sebagai manusia adalah makhluk sosial.

Secara umum, gangguan kesehatan mental dapat dikategorikan menjadi:

  • Mood disorder: gangguan mood yang tidak stabil (dikarenakan gangguan kesehatan kejiwaan seperti: depresi dan kepribadian yang bipolar).
  • Anxiety disorder: di dalam kitab suci umat Islam tertulis bahwa penyakit kejiwaan anxiety disorder atau was-was adalah kondisi di mana manusia mendengar bisikan-bisikan (dari syaitan) yang menimbulkan ketakutan atau was-was.  Dalam istilah kedokteran Barat, kelainan kejiwaan ini dideskripsikan sebagai rasa cemas dan panik yang di luar proporsi dan berlangsung dalam kurun waktu yang lama.

Contoh dari gangguan ini adalah: fobia sosial (tidak nyaman bergaul dengan sesama manusia), fobia-fobia lain seperti sifat terlalu bergantung kepada orang lain (separation anxiety). Kelainan ini sebaiknya segera ditangani sebelum masuk ke tahapan disrupsi dan mengakibatkan kondisi stress yang berkepanjangan.

  • Personality disorder: secara umum, manusia dikenal mempunyai 2 karakter kepribadian: introvert dan extrovert. Setiap manusia memiliki berbagai kombinasi gaya berperilaku dan berpikir sehingga tipe kepribadian manusia pun menjadi beragam. Suatu kepribadian dianggap disorder apabila kepribadian seseorang menghambat fungsional mereka di masyarakat, seperti: egoisme yang berlebihan, narsisme (sehingga dapat berbuat tega tanpa emosi kepada makhluk lain), mood swing yang ekstrim dan emosi yang meledak-ledak, dan lain-lain.
  • Psychotic disorder (seperti: schizophrenia):  Psychosis (disebut juga sebagai: ‘psychotic experience’ atau ‘psychotic episode’) adalah situasi ketika cara kita memahami dan menginterpretasikan realitas berbeda dengan orang-orang di sekitar kita. Dalam hal ini istilah yang digunakan adalah bahwa kita telah ‘lose touch’ dengan kenyataan.

Tidak terpungkiri , masing-masing kita terkadang mengalami perubahan suasana hati (mood swing). Ada baiknya bagi diri kita sendiri maupun keluarga, teman-teman ataupun orang-orang di sekeliling kita apabila kita mengenal lebih jauh sebag-sebab terjadinya mood swing tersebut, yang apabila berlangsung secara berkepanjangan dan mempengaruhi fungsional badan dan pergaulan ke arah negatif dapat dikategorikan sebagai gangguan jiwa. Peningkatan kesadaran diri mengenai hal ini adalah hal yang penting dan menjadi passion kami dalam menerbitkan publikasi majalan online: HEAL.

Penyebab gangguan jiwa bersifat kompleks dan melibatkan interaksi antara faktor genetik, biologis, psikologis, dan lingkungan. Tidak ada satu penyebab tunggal yang dapat diidentifikasi untuk semua gangguan jiwa, tetapi beberapa faktor yang berperan dalam perkembangannya antara lain:

  • Faktor genetik
    Rentang gangguan jiwa yang cenderung ditemukan dalam keluarga, menunjukkan adanya faktor genetik yang berkontribusi pada perkembangan gangguan tersebut.
  • Faktor biologis
    Ketidakseimbangan kimia dalam otak, termasuk neurotransmitter seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin, dapat berperan dalam perkembangan gangguan jiwa. Misalnya, gangguan depresi seringkali terkait dengan penurunan kadar serotonin dalam otak.
  • Stres dan trauma
    Pengalaman stres berat atau trauma emosional seperti kehilangan orang terdekat, pelecehan fisik atau seksual, atau peristiwa traumatis lainnya dapat menjadi pemicu atau berkontribusi pada perkembangan gangguan jiwa.
  • Perubahan hormonal
    Perubahan hormon, seperti yang terjadi selama masa remaja, kehamilan, atau menopause, dapat mempengaruhi keseimbangan emosional dan menyebabkan munculnya gangguan jiwa.
  • Penggunaan zat
    Penyalahgunaan zat seperti alkohol, obat-obatan terlarang, atau obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan gangguan jiwa atau memperburuk gejala gangguan jiwa yang sudah ada.
  • Faktor lingkungan
    Lingkungan tempat seseorang tumbuh dan hidup juga dapat memainkan peran dalam perkembangan gangguan jiwa. Faktor seperti lingkungan keluarga, tekanan sosial, isolasi, dan paparan terhadap situasi stres dapat berkontribusi pada gangguan jiwa.
  • Faktor psikologis
    Beberapa gangguan jiwa terkait dengan pola pikir dan tindakan tertentu yang merugikan, seperti perilaku obsesif-kompulsif atau pola pikir negatif yang persisten pada gangguan depresi

Apakah gangguan kejiwaan ada obatnya?

Mungkin kita semua familiar dengan pernyataan bahwa: “penyakit-penyakit di dunia ini menurut hukum alam pasti ada obatnya”. Namun, apakah yang dapat menjadi obat penyembuh dari penyakit yang menyerang kejiwaan seseorang? Pengobatan gangguan jiwa terkait dengan berbagai pendekatan atau ‘multi disiplin’; dengan kata lain, pengobatan penyakit ini mencakup beberapa aspek yang diterapkan secara bersamaan: terapi psikologis, pengobatan dengan obat-obatan, dukungan sosial, dan perubahan gaya hidup.

Pendekatan pengobatan yang tepat akan bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan gangguan jiwa yang dialami oleh individu. Berikut adalah beberapa cara umum untuk mengobati gangguan jiwa:

  • Terapi Psikologis
    Terapi psikologis, seperti kognitif-behavioral therapy (CBT), terapi interpersonal, atau terapi keluarga, dapat membantu individu mengatasi pikiran, emosi, dan perilaku yang tidak sehat yang terkait dengan gangguan jiwa. Terapis akan membantu individu memahami masalah yang mereka hadapi dan memberikan strategi untuk mengatasi tantangan tersebut.
  • Obat-obatan
    Dalam beberapa kasus, penggunaan obat-obatan dapat membantu mengelola gejala gangguan jiwa. Obat-obatan tersebut dapat berupa antidepresan, antiansietas, antipsikotik, atau obat-obatan lain yang sesuai dengan jenis gangguan jiwa yang dihadapi individu. Penggunaan obat-obatan harus diawasi secara ketat oleh profesional kesehatan mental.
  • Terapi Konseling
    Dalam terapi konseling, individu dapat berbicara dengan ahli kesehatan mental tentang masalah yang mereka hadapi dan mencari dukungan, pemahaman, dan bimbingan untuk mengatasi gangguan jiwa.
  • Dukungan Sosial
    Dukungan sosial dari keluarga, teman-teman, atau kelompok dukungan dapat memberikan manfaat besar bagi individu yang mengalami gangguan jiwa. Merasa didukung dan diterima oleh orang-orang terdekat dapat membantu mengurangi isolasi dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
  • Latihan dan Gaya Hidup Sehat
    Olahraga secara teratur dan menjaga gaya hidup sehat dapat memiliki dampak positif pada kesehatan mental. Aktivitas fisik dapat mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Memiliki pola tidur yang teratur dan makan makanan bergizi juga dapat berkontribusi pada kesehatan mental yang baik.
  • Terapi Seni dan Olahraga
    Beberapa orang menemukan manfaat dalam terapi seni atau olahraga sebagai bentuk ekspresi diri dan cara untuk mengatasi stres.
  • Pengelolaan Stres
    Belajar teknik pengelolaan stres, seperti meditasi, relaksasi, atau latihan pernapasan, dapat membantu mengurangi gejala gangguan jiwa yang berkaitan dengan stres.
  • Keterlibatan Masyarakat
    Terlibat dalam kegiatan sosial dan masyarakat, seperti bekerja atau berkontribusi pada organisasi atau kelompok masyarakat, dapat membantu membangun koneksi dan meningkatkan kesejahteraan.

Poin ke-8 di atas memberikan rasa lega dan harapan bahwa apabila kita dapat secara bersama-sama mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang secara positif maka dunia ini akan menjadi tempat yang lebih baik bagi semua; dan yang terpenting perlu diingat adalah dengan mental yang sehat, kita dapat berkontribusi secara kolektif dan positif kepada masyarakat luas. Seperti kata CEO Tesla, Elon Musk: “The biggest asset in the world is your mental state (your healthy mental state)”.

Narasumber: Health Direct Australia; Kementerian Kesehatan RI, CDC USA, Jurnal Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Bagikan :

More Like This

Logo Heal

Kamu dapat menghubungi HEAL disini:

Heal Icon

0858-9125-3018

Heal Icon

heal@sahabatjiwa.com

Copyright © 2023 HEAL X  Sahabat Jiwa