Logo Heal

ART, MONEY & TECHNOLOGY

Art, Money & Technology

Mengenal Fei-Fei Li, Ilmuwan Perempuan yang Dijuluki The Godmother of AI

Mengenal Fei-Fei Li, Ilmuwan Perempuan yang Dijuluki The Godmother of AI

Oleh :

Kalau HEALMates salah satu pengguna Artificial Intelligence (AI), kamu tentu penasaran siapa orang di balik asisten pintar banyak orang saat ini. Yep, Fei-Fei Li adalah salah satu ilmuwan luar biasa yang ada di balik kecerdasan  buatan  yang saat ini seakan jadi pusat perkembangan industri teknologi. 

Dilansir dari The Guardian, Fei-Fei Li adalah salah satu pelopor kecerdasan buatan (AI) modern yang karyanya menyediakan bahan bakar utama (big data) dari teknologi deep learning di awal 2010-an. Memoar terbarunya, The Worlds I See, menuturkan perjalanan Fei-Fei menemukan panggilan hidupnya di garis depan revolusi AI. Ia bahkan dijuluki sebagai The Godmother of AI. 

Seperti apa profil dan kisah Fei-Fei Li? Yuk HEALMates, kita ulas kisahnya dalam artikel berikut ini. 

Profil dan Kisah Fei-Fei Li

Fei-Fei Li merupakan perempuan kelahiran 3 Juli 1976 di Beijing, China. Masa kecilnya membentuk rasa ingin tahu yang besar terhadap sains dan dunia, sebuah bekal yang kemudian membawanya ke luar negeri. Pada usia 15 tahun, ia kemudian bermigrasi ke Amerika Serikat. 

Kehidupan awalnya tentunya nggak semulus algoritma yang di kemudian hari ia bangun ya, HEALMates. Berbagai persoalan harus dihadapinya sebagai imigran, mulai dari ibunya yang sempat sakit-sakitan, ia yang belum fasih berbahasa Inggris, hingga kondisi ekonomi keluarga yang juga nggak stabil. Namun, dalam sebuah wawancara media Fei-Fei menceritakan bahwa semua tantangan itu berhasil dilaluinya karena orang tuanya sangat memberi dukungan. 

Fei-Fei Li menamatkan pendidikan sarjana di Princeton University dan meraih gelar Ph.D. di California Institute of Technology (Caltech) pada 2005. Sejak saat itu, karier akademis dan ilmiahnya mulai menanjak. Setelah sempat mengajar di sejumlah universitas, pada 2009 Fei-Fei Li bergabung dengan Stanford University dan menjadi profesor, serta co-direktur pendiri Stanford Institute for Human-Centered Artificial Intelligence (HAI).

Sukses Jadi Pionir AI

Salah satu kontribusi terbesar Fei-Fei Li adalah proyek ImageNet yang menjadi basis data gambar berskala masif berisi jutaan gambar beranotasi. Ini adalah sebuah fondasi penting bagi kemajuan computer vision di era modern. 

Sebelum ImageNet, komputer bisa mengenali objek dengan akurasi terbatas, dataset terlalu kecil, dan variasi terlalu sedikit. Setelah adanya ImageNet, Fei-Fei Li seolah memberi “makanan” beragam pada algoritma, sehingga memungkinkan model AI belajar dari data nyata sebanyak jutaan variasi gambar. Langkah Fei-Fei Li ini sekaligus membuka jalan bagi teknologi seperti deteksi gambar, pengenalan wajah, mobil otonom, sampai aplikasi medis berbasis visi komputer.

Tak hanya sebagai pionir teknis, ia juga sangat vokal soal etika, inklusivitas, dan human-centered AI. Ia meyakini bahwa kecerdasan buatan harus melayani manusia, bukan sebaliknya. 

Perjalanan Fei-Fei Li tidak berhenti di akademia. Pada 2024, ia juga ikut mendirikan sebuah startup bernama World Lab. Perusahaan rintisan ini fokus pada pengembangan AI dengan “spatial intelligence”, sebuah kecerdasan yang mampu memahami dan berinteraksi dengan dunia tiga dimensi secara real, bukan hanya data statis. Dengan World Labs, Fei-Fei Li mencoba membawa visi masa depan AI, bukan sekadar membuat gambar atau teks berdasarkan pola, tapi menciptakan sistem yang bisa turut serta bergerak dalam ruang fisik manusia. 

Selai itu, bersama koleganya ia juga mendirikan AI4ALL, organisasi nirlaba yang berupaya memperluas akses dan keberagaman pada dunia AI yang memberi kesempatan bagi perempuan, minoritas, dan generasi muda agar lebih didengar. 

Puncak Prestasi QEPrize 2025 dan Pengakuan Dunia

Baru-baru ini, dunia ilmu pengetahuan mengakui kontribusi Fei-Fei Li secara resmi dengan menganugerahinya penghargaan Queen Elizabeth Prize for Engineering (QEPrize). Kalau HEALMates tahu, ini adalah salah satu penghargaan teknik paling bergengsi yang hanya diberikan untuk pencapaian luar biasa di bidang machine learning/modern AI. Bersama pionir lain, seperti Geoffrey Hinton, Yoshua Bengio, dan Yann LeCun, Fei-Fei Li diakui telah meletakkan fondasi yang memungkinkan AI berubah dari “eksperimen laboratorium” menjadi bagian nyata dari hidup kita sehari-hari. 

Ia pun dijuluki sebagai “The Godmother of AI”. Dalam pidatonya selepas penerimaan penghargaan, Fei-Fei Li menyebut bahwa penghargaan ini bukan untuk dirinya sendiri saja, melainkan untuk “murid-murid, kolega, dan semua kontributor di seluruh dunia” yang telah membantu memajukan AI demi kemanusiaan

Kisah Fei-Fei Li ini memberikan kita banyak pelajaran berharga ya, HEALMates. Bagaimana menurutmu? (RIW)

Bagikan :
Mengenal Fei-Fei Li, Ilmuwan Perempuan yang Dijuluki The Godmother of AI

More Like This

Logo Heal

Kamu dapat menghubungi HEAL disini:

Heal Icon

0858-9125-3018

Heal Icon

00 31 (0) 6 45 29 29 12

Heal Icon

heal@sahabatjiwa.com

Copyright © 2023 HEAL X  Sahabat Jiwa