Logo Heal

SPIRITUAL

Spiritual

Dzikir Bisa Mencegah Alzheimer? Ini Faktanya

Dzikir Bisa Mencegah Alzheimer? Ini Faktanya

Oleh :

HEALMates, pernah gak sih kamu merasa lupa kecil-kecilan? seperti lupa dimana menaruh kunci, atau lupa nama seseorang yang baru saja kamu temui?. Nah, sekarang bayangkan bagaimana rasanya kalau lupa itu datang pelan-pelan, lalu tidak pergi lagi. Itulah yang terjadi pada mereka yang mengalami alzheimer, penyakit yang menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, dan perubahan perilaku secara bertahap.

Beberapa waktu lalu, sebuah unggahan di media sosial mengungkapkan pendapat seorang dokter saraf. Ia menjelaskan kondisi tetangganya yang pikun karena alzheimer. Menurutnya, kebiasaan membaca, menulis, belajar, dan berdzikir bisa membantu menjaga kesehatan otak. Dampaknya, bisa mencegah alzheimer. Benarkah aktivitas sederhana seperti dzikir dan belajar bisa membantu mencegah Alzheimer?. Mari kita simak penjelasannya.

Dzikir dan Ketenangan yang Menyembuhkan

Dalam ajaran Islam, dzikir berarti mengingat Allah, baik melalui ucapan, pikiran, maupun hati. Bentuknya beragam, bisa berupa menyebut nama-nama Allah seperti Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, hingga membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk banyak berdzikir. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Surah Ar-Ra’d ayat 28:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Dzikir bukan hanya ritual lisan, tapi juga latihan kesadaran (mindfulness) dalam Islam. Saat seseorang berdzikir, ia menata napas, menenangkan hati, dan menghadirkan pikirannya pada satu pusat kesadaran yaitu Allah. Dari sinilah muncul rasa tenang yang membawa efek fisiologis, mulai dari menurunkan tekanan darah, memperlambat detak jantung, dan mengurangi stres. Menurut para ahli saraf, stres kronis adalah salah satu pemicu utama penurunan fungsi otak dan mempercepat munculnya gangguan kognitif seperti Alzheimer. Jadi, saat dzikir membuat pikiran lebih damai dan stabil, secara tidak langsung akan melindungi otak dari “kelelahan emosional” yang bisa mempercepat kerusakan sel saraf.

Dalam pandangan spiritual Islam, kekuatan dzikir terletak pada tauhid. Tauhid yaitu keyakinan bahwa hanya Allah satu-satunya tempat bergantung. Sehingga, pikirannya tidak mudah terpecah oleh kecemasan duniawi. Hati yang terikat pada Tuhan cenderung lebih tenang, dan ketenangan itu memengaruhi cara otak bekerja.

Bukti Ilmiah di Balik Dzikir dan Kesehatan Otak

Penelitian dari Universiti Putra Malaysia Tahun 2023  menunjukkan bahwa terapi dzikir mampu menurunkan tingkat kecemasan pada lansia dengan gangguan kognitif ringan. Lansia yang rutin mengikuti terapi dzikir melaporkan peningkatan konsentrasi dan ketenangan batin yang signifikan. Sementara itu, penelitian di Aceh Tahun 2024 menemukan bahwa lansia yang aktif mengikuti majelis dzikir memiliki kemungkinan 1,8 kali lebih besar untuk mencapai kesejahteraan mental yang baik dibandingkan dengan mereka yang tidak aktif berdzikir. Peneliti menyimpulkan bahwa majelis dzikir dapat menjadi media efektif untuk meningkatkan kesehatan mental sekaligus memperkuat ikatan sosial di kalangan lanjut usia. Artinya, dzikir bukan sekadar ritual spiritual, tapi juga aktivitas sosial dan psikologis yang menyehatkan jiwa.

Walau dzikir bukan obat untuk Alzheimer, dzikir punya peran penting dalam menjaga keseimbangan mental dan emosional. Dzikir membantu otak beristirahat dari beban pikiran, menstabilkan emosi, dan mengaktifkan bagian otak yang berkaitan dengan fokus serta kesadaran diri.

Hubungan Antara Dzikir dan Melibatkan Otak

Tentu saja, menjaga Ingatan otak tidak hanya dengan dzikir saja. Sebuah studi di jurnal Neurology menyebutkan bahwa orang yang rutin melakukan aktivitas melibatkan otak memiliki risiko 30% lebih rendah mengalami demensia. Kebiasaan seperti membaca, menulis, dan belajar hal baru juga terbukti memperkuat cognitive reserve. Cognitive reserve yakni cadangan kognitif yang membuat otak lebih tangguh menghadapi penuaan. Dengan begitu, dzikir dan belajar bisa menjadi dua sisi dari satu koin. Dzikir menenangkan hati, sementara belajar menstimulasi otak. Keduanya, bila dijalankan seimbang, bisa menjaga jiwa tetap tenteram dan ingatan tetap tajam hingga usia lanjut.

HEALMates, mari kita terus berdzikir, membaca, menulis, dan belajar. Bukan sekedar untuk mencegah pikun, tapi untuk menjaga keseimbangan antara hati, pikiran, dan iman. 

“Dzikir bukan sekadar melatih lidah untuk mengucap, tapi melatih jiwa untuk percaya bahwa segala daya dan ingatan sejatinya milik Allah. Semakin kita berserah, semakin tenang hati, semakin kuat pula pikiran bertahan.” (RY)

Bagikan :
Dzikir Bisa Mencegah Alzheimer? Ini Faktanya

More Like This

Logo Heal

Kamu dapat menghubungi HEAL disini:

Heal Icon

0858-9125-3018

Heal Icon

heal@sahabatjiwa.com

Copyright © 2023 HEAL X  Sahabat Jiwa