Logo Heal

ART, MONEY & TECHNOLOGY

Art, Money & Technology

Cyber Security di Era AI, Tonggak Keamanan Digital Kita

Cyber Security di Era AI

Oleh :

Artificial Intelligence (AI) sedang jadi bintang utama di dunia teknologi beberapa waktu belakangan ini. Dari membantu kita menulis laporan kerja, bikin ilustrasi keren, sampai menganalisis data bisnis yang rumit, AI bisa jadi asisten yang super pintar. Tapi di balik semua kemudahan ini, ada sisi gelap yang juga menyertai dan nggak bisa kita abaikan begitu saja. 

HEALMates tentu harus mulai waspada bahwa AI juga bisa digunakan oknum tidak bertanggung jawab untuk meretas, mencuri data, bahkan memanipulasi opini publik. Nah, inilah salah satu alasan kenapa keamanan digital atau cyber security jadi kebutuhan yang krusial di era ini. Pasalnya, kita nggak hanya berhadapan dengan hacker yang duduk di depan laptop mengetik kode berjam-jam. Kini, AI itu sendiri juga bisa jadi hacker yang bisa belajar, beradaptasi, dan menyerang akun kita. Ngeri juga ya, HEALMates? 

Lalu, seberapa penting cyber security di era AI ini? Yuk HEALMates, kita kupas lebih dalam di artikel berikut ini. 

Ancaman Keamanan di Era Digital

Teknologi AI memang dirancang untuk membantu manusia. Namun, seperti pisau bermata dua, teknologi ini juga bisa dipakai untuk hal-hal jahat, lho. Menurut laporan ENISA (European Union Agency for Cybersecurity), AI bahkan membuka peluang besar bagi penyerang untuk mengotomatisasi serangan, menemukan celah keamanan, dan menciptakan malware yang lebih cerdas dari sebelumnya. 

Ada banyak kejahatan digital yang menghantui kita di era ini, seperti: 

  • AI Phishing: Email penipuan yang dulu mudah ditebak karena bahasa kaku dan penuh typo, sekarang bisa dibuat AI jadi sangat meyakinkan dan personal.
  • Deepfake: Video, foto, atau suara palsu yang terlihat sangat mirip dengan aslinya. Penipu bisa menyamar jadi atasan kamu dan meminta transfer uang.
  • Serangan Otomatis: AI dapat menguji ribuan kata sandi, mencari celah keamanan software, bahkan menyebarkan malware secara masif tanpa campur tangan manusia.

Risiko-risiko semacam ini tentu perlu kita waspadai ya, HEALMates. Kamu mungkin berpikir, “Ah, aku kan bukan selebritas atau pemilik perusahaan besar, kenapa harus khawatir?” Nah, justru pengguna biasa sering jadi target karena keamanan kita sering paling lemah. Kita sering kali dengan mudah mengklik tautan link sembarangan, atau memasukkan data-data pribadi ke platform digital secara cuma-cuma. Padahal, di era digital saat ini, data kita tidak boleh sembarangan diinput karena bisa disalahgunakan.  Beberapa contohnya seperti berikut ini.

1. Data Pribadi Bocor

AI bisa menggabungkan data yang kamu tinggalkan di internet, seperti email, foto, lokasi, bahkan postingan media sosial. Data-data ini bisa dibuat profil lengkap tentang kamu di mana profil ini nantinya bisa dijual di dark web atau dipakai buat penipuan. Hati-hati ya HEALMates?

2. Penipuan Online 

Penipu bisa pakai AI untuk mengirim pesan yang terdengar natural dan personal. Misalnya, AI menganalisis cara kamu menulis, lalu mengirim pesan palsu yang seolah dikirim oleh teman dekat.

3. Identitas Digital Dipalsukan

Dengan deepfake, wajah dan suara kita bisa disalin untuk membuat video palsu. Ada banyak kasus orang kehilangan uang karena percaya video palsu yang terlihat sangat “real”. 

Pentingnya Cyber Security di Era AI

Cybersecurity bukan cuma urusan IT perusahaan besar, lho. Sekarang, siapa pun yang menggunakan internet, dari pelajar sampai pengusaha UMKM, agaknya butuh kesadaran akan pentingnya keamanan digital. 

Kalau dulu hacker butuh waktu lama untuk meretas, sekarang AI bisa otomatis mencari celah ribuan kali lebih cepat. Artinya, serangan bisa datang kapan saja dan dalam skala masif. Sebelumnya, phishing mungkin masih mudah dideteksi misalnya dengan bahasa yang strukturnya aneh dan kita langsung bisa mengidentifikasi kalau itu adalah phising. Akan tetapi, sekarang email penipuan justru terlihat sangat profesional, bebas typo, bahkan pakai bahasa yang sesuai kebiasaanmu. 

Kita harus mengakui bahwa di era digital, data pribadi adalah “emas”. AI bisa memanen, menganalisis, lalu menjual data kita. Karena itulah, cyber security sangat penting agar data kita tidak digunakan untuk kejahatan finansial, penipuan, bahkan manipulasi opini politik.

Sayangnya, kesadaran akan keamanan digital di Indonesia masih terbilang rendah, ya HEALMates. Survei Jakarta Cybersecurity Index 2023 bahkan menunjukkan banyak pengguna yang masih memakai password sederhana dan jarang mengaktifkan verifikasi dua langkah pada akun-akun penting mereka. Kalau ini terus dibiarkan, kita bisa jadi target empuk nih buat para penjahat cyber. 

Cara Melindungi Diri di Era AI

Kabar baiknya, kita juga bisa mengambil langkah-langkah sederhana untuk melindungi diri dan data digital kita, HEALMates. Kamu nggak perlu jadi ahli IT kok, cukup mulai dari hal-hal sederhana sebagai berikut. 

  • Gunakan Password yang Kuat dan Unik

Salah satu langkah praktis dan efektif yang perlu dilakukan untuk melindungi akun dan data digital kita adalah menggunakan password yang kuat ya, HEALMates. Hindari password seperti 123456 atau tanggal lahir yang sudah sangat mainstream sehingga mudah diretas. Sebaliknya, kamu bisa menggunakan kombinasi huruf besar-kecil, angka, dan simbol agar password kamu unik dan tidak mudah ditebak. 

  • Aktifkan Two-Factor Authentication (2FA)

Nah, ini dia hal penting yang harus kamu lakukan, mengaktifkan dua langkah proteksi atau Two-Factor Authentication (2FA). Meskipun passwordmu bocor, 2FA bisa menahan penyerang karena mereka butuh kode tambahan yang dikirim ke HP atau email kamu yang lain. Ibarat kata, ini seperti perlindungan double. 

  • Jangan Mudah Percaya Link atau File

Kalau dapat email atau pesan mencurigakan dari pihak yang tidak kamu kenal, jangan langsung klik link atau download file ya, HEALMates. Coba periksa lagi alamat pengirim dan konfirmasi. Sebab, bisa jadi link atau file yang kamu download adalah malware yang bisa meretas semua data-data digital kamu. 

  • Tingkatkan Literasi Digital

Kamu juga perlu untuk terus meningkatkan literasi digital. Dengan begitu, kamu akan lebih aware dan mudah mengenali tanda-tanda phishing modern. Jangan mudah tergoda promo palsu atau permintaan transfer mendadak ya, HEALMates. Selain itu, penting juga untuk memilih platform AI yang punya reputasi baik dan kebijakan privasi yang jelas. Jangan juga sembarangan memasukkan data sensitif apalagi identitas pribadi. 

  • Update Software dan Perangkat

Secara teknis, kamu juga perlu rutin melakukan update sistem operasi, browser, dan aplikasi AI yang kamu pakai. Sebab, biasanya patch keamanan sering dirilis secara rutin untuk menghalau celah-celah peretasan data. 

Di era AI, dunia digital ibarat jalan tol yang penuh mobil super cepat. Kita bisa memanfaatkannya untuk melaju lebih kencang, tapi juga harus punya sabuk pengaman digital yang kuat. Nah, cyber security inilah sabuk pengaman kita. Semakin berkembang AI, semakin cerdas pula penjahat siber. Tapi kalau kita sadar, waspada, dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang paling dasar, kita bisa menjaga keamanan data digital kita kok, HEALMates. (RIW)

Bagikan :
Cyber Security di Era AI

More Like This

Logo Heal

Kamu dapat menghubungi HEAL disini:

Heal Icon

0858-9125-3018

Heal Icon

heal@sahabatjiwa.com

Copyright © 2023 HEAL X  Sahabat Jiwa