Logo Heal

FASHION & BEAUTY

Fashion & Beauty

Biar Gak Salah Gaya! Begini Cara Memilih Pakaian Anak Sesuai Umurnya

Biar Gak Salah Gaya! Begini Cara Memilih Pakaian Anak Sesuai Umurnya

Oleh :

Apakah HEAL Mates pernah melihat anak kecil di sosial media memakai baju crop top ala remaja, kacamata aesthetic yang lebih besar dari wajahnya, atau outfit dewasa seperti gaun mini yang membuat kita bertanya “Anaknya seneng nggak ya? Nyaman nggak ya?”

Fenomena fashion anak sekarang memang indah secara visual, penuh kreatifitas, dan kadang bikin gemas. Tapi di balik layar yang penuh filter itu, ada pertanyaan penting tentang apakah pakaian tersebut sesuai usia dan tumbuh kembang mereka?

Tren anak tampil seperti orang dewasa terus meningkat, terutama setelah munculnya gelombang child influencer dan family content creators. Namun, beberapa riset internasional dan nasional mulai membuka mata kita bahwa pakaian bisa membentuk kenyamanan, rasa aman, hingga identitas anak.

Jadi, HEAL Mates…
Mari kita simak bersama: bagaimana sebenarnya memilih pakaian anak sesuai usia, gaya, dan tumbuh kembang tanpa merampas masa kecil mereka?

 

Media Sosial dan Pergeseran Gaya Anak ke Arah Dewasa

HEAL Mates, dunia digital membawa kita pada era baru. Era dimana anak bisa viral sebelum bisa membaca. Salah satu pintu viral itu yaitu melalui outfit.

Riset dari Glasgow School of Art Tahun 2023 menunjukkan bahwa mode anak-anak kini semakin dewasa, bergeser dari pakaian fungsional menuju miniatur fashion runway. Hal ini ini memengaruhi bagaimana anak memahami dirinya.

Psikolog pendidikan Australia, Dr. Martens Watkins menjelaskan bahwa ketika anak mengenakan gaya dewasa terlalu awal, ia bisa mengalami tekanan untuk terlihat dewasa, meski belum siap secara psikologis. Di Indonesia, fenomena ini juga mulai tampak. Banyak orang tua meniru gaya selebriti dan influencer, tanpa sadar memilih pakaian yang lebih cocok untuk remaja.

Memang, tidak semua dampaknya buruk. Fashion bisa jadi ruang bermain dan ekspresi diri. Namun, ketika pakaian menggeser batas usia, anak bisa kehilangan kenyamanan, keamanan, bahkan keaslian masa kecilnya. Peran kita sebagai orang dewasa disini tidak lain untuk menyeimbangkan.
Gaya? Boleh.
Estetika? Silakan.
Tapi jangan sampai gaya mengalahkan kebutuhan anak sebagai anak.

 

Kenyamanan sebagai Fondasi Tumbuh Kembang dan Aktivitas Anak

Sebuah riset dari Home Science Journal Tahun 2024 meneliti bagaimana pakaian anak memengaruhi gerak, aktivitas, dan kenyamanan tubuh. Hasilnya sangat jelas: pakaian anak harus mengikuti kebutuhan fisik dan sensorik mereka, bukan sekadar mengikuti tren. Penelitian tersebut menemukan bahwa pakaian yang terlalu ketat membatasi perkembangan motorik. Kemudian, bahan sintetis atau kasar dapat mengganggu regulasi sensorik. Selain itu, desain dengan aksesoris berlebihan memicu stres sensorik pada anak usia dini.

Sementara studi dari American Occupational Therapy Association menunjukkan bahwa kenyamanan pakaian punya dampak langsung pada kemampuan anak fokus bermain dan belajar. Indonesia juga punya temuan menarik. Menurut psikolog perkembangan Wiwin Hendriani, anak yang memakai pakaian nyaman cenderung lebih ekspresif, lebih percaya diri, dan lebih mudah berinteraksi dengan teman sebaya.

HEAL Mates, tubuh anak kecil adalah dunia kecil yang sibuk. Mereka sedang belajar merasakan tekstur, mengendalikan gerak, dan memahami sensasi. Ketika pakaian mendukung itu semua, mereka bisa tumbuh tanpa beban. Jadi, kadang yang mereka butuhkan bukan gaya ala model tapi kaos adem, celana yang fleksibel, dan baju yang membuat mereka bisa melompat sepuasnya.

 

Pakaian yang Mengajarkan Batas Diri

Nah, HEAL Mates, ini bagian yang sering dilewatkan. Padahal sangat penting untuk kesehatan mental anak. Tak lain terkait pakaian yang mengajarkan batas tubuh. Laporan Clothing and Wellbeing of Children and Young People Tahun 2021 menemukan bahwa pakaian yang terlalu terbuka atau terlalu dewasa dapat:

  1. membuat anak lebih sadar penilaian orang lain,
  2. memicu komentar tidak pantas dari lingkungan,
  3. mengaburkan konsep privasi dan batas tubuh.

Psikolog anak Dr. Sharon Lamb menyebutkan bahwa pakaian adalah salah satu alat paling sederhana untuk mengenalkan konsep “bagian tubuh mana yang boleh diperlihatkan dan mana yang perlu dijaga”. Konsep ini mengajarkan moralitas, perlindungan psikologis dan fisik. Ketika anak tahu bahwa tubuhnya berharga, ia belajar berkata “tidak” saat tidak nyaman. Ia akan memahami bagian tubuhnya yang merupakan privasi. Hasilnya rasa aman terhadap tubuhnya sendiri akan terbangun.

HEALMates,ini penting banget lho di era digital. Karena ketika mengambil foto anak di ruang publik, pakaian yang sopan bisa menjadi tameng perlindungan.

 

Fashion Tetap Boleh! Yang Penting Sesuai Usia dan Kebutuhan Psikologis

HEAL Mates, artikel ini tentu bukan ingin menakuti atau melarang fashion anak. Fashion tetap boleh, bahkan bisa jadi kesempatan anak untuk menunjukkan kepribadian. Namun, menurut riset tentang functional clothing, pakaian anak seharusnya memenuhi 3 aspek:

  1. Fungsional  atau mendukung aktivitas sesuai usia
  2. Psikologis atau membuat anak merasa aman dan percaya diri
  3. Estetis atau tetap bisa gaya asalkan tidak mengganggu dua poin pertama

Tiga aspek di atas bisa menjadi panduan sederhana. Saat memilih pakaian anak, coba perhatikan tanyakan pada diri sendiri: Apakah ini nyaman untuk usia anak sekarang? Apakah pakaian ini menjaga privasi dan batas tubuhnya? Apakah ini mendukung aktivitasnya? Apakah desainnya membuat anak tetap terlihat seperti anak-anak?
Kalau jawabannya ya, maka gaya itu sudah tepat.

Pada anak balita, pakaian berbahan lembut dengan desain sederhana ideal untuk perkembangan sensoriknya. Pada usia sekolah, anak boleh memilih warna dan motif sendiri, tapi tetap perlu arahan soal kesopanan dan kenyamanan. Pada praremaja, diskusi tentang gaya bisa jadi momen bonding sekaligus pengenalan konsep batas diri. Fashion dapat menjadi bahasa cinta. Saat kita membantu anak memilih pakaian, kita sedang berkata:
“Kamu penting. Tubuhmu penting. Kenyamananmu penting.”

 

Mari Menemani Anak Bertumbuh Dengan Gaya yang Tepat

HEAL Mates, pakaian hanyalah bagian kecil dari keseharian anak,  tapi dampaknya bisa besar. Ia mempengaruhi motorik, rasa aman, identitas, hingga konsep diri. Tren boleh mengikuti zaman. Tapi masa kecil tidak perlu dipercepat. Mari memilih pakaian yang membuat anak bebas bergerak, membuat mereka merasa aman, menghargai usia dan tahap perkembangan, dan tetap membuat mereka ceria tampil sesuai gaya.

Fashion memang menyenangkan. Tapi yang lebih indah adalah melihat anak tumbuh menjadi dirinya sendiri. Tentunya, dengan pakaian yang mendukung perjalanan itu.

 

Bagikan :
Biar Gak Salah Gaya! Begini Cara Memilih Pakaian Anak Sesuai Umurnya

More Like This

Logo Heal

Kamu dapat menghubungi HEAL disini:

Heal Icon

0858-9125-3018

Heal Icon

halo@heal-sahabatjiwa.com

Copyright © 2023 HEAL X  Sahabat Jiwa