Logo Heal

MENTAL HEALTH

Mental Health

P3K: Pertolongan Pertama Pada Kesehatan Mental

Oleh :

Seseorang yang mengalami gangguan kejiwaan terkadang tidak terdeteksi secara kasat mata. Ketika kita atau orang terdekat kita mengalami gangguan ini, mungkin terlihat bahwa kita atau mereka sedang menghadapi kesulitan dalam hidup, akan tetapi sulit terlihat apakah kesulitan itu telah mengakibatkan gangguan secara kejiwaan atau tidak, sampai waktu di mana kita atau mereka secara fisik terlihat tertekan, terlihat kurang sehat, mengalami gangguan tidur, atau gejala-gejala yang kasat mata lainnya.

Baik hal ini terjadi kepada kita ataupun kepada orang lain, hal yang terpenting adalah bahwa kita dapat merespon atau menanggapi keresahan emosional atau gangguan mental seseorang dengan sensitif dan empati; karena masing-masing orang mempunyai cara yang berbeda dalam bereaksi terhadap masalah. Alangkah baiknya apabila respon pertama kita bukanlah tentang apakah gangguan kejiwaan seseorang telah didiagnosa secara kedokteran  (untuk memberi label kepada gangguan yang terjadi), namun pergunakanlah rasa empati kita untuk memulai dialog dengan orang tersebut demi membuka jalan untuk curhat.

Beberapa tips di bawah ini memberikan gambaran cara-cara yang baik dalam memulai pembicaraan mengenai gangguan mental seseorang:

  1. Sediakanlah waktu di mana kalian tidak akan terganggu selama melakukan dialog
    Sangatlah penting bagi kita untuk menyediakan suasana yang terbuka, dan tanpa penghakiman.
  2. Persilahkan mereka mencurahkan isi hati mereka sebanyak mungkin, selama mungkin
    Biarkanlah orang tersebut berbicara sebanyak mungkin untuk melepaskan uneg-uneg mereka. Ada baiknya kita tidak memaksa ataupun memberikan mereka tekanan dalam bercerita. Secara umum, membuka diri itu tidaklah mudah oleh karena itulah sebaiknya kita dapat menghargai dan bersabar dalam mendengarkan cerita dan keluh kesah seseorang yang sedang mengalami kesulitan emosional ini. Keberanian mereka untuk curhat adalah sesuatu yang membutuhkan kepercayaan yang besar. Hargailah kepercayaan tersebut.
  3. Tidak perlu mendiagnosa atau meragukan tentang apa yang mereka rasakan
    Karena kebanyakan dari kita bukanlah ahli medis maupun konsultan kejiwaan yang terlatih, maka ada baiknya kita tidak bereaksi dengan cara menghakimi, meragukan, atau menawarkan asumsi dan diagnosa dalam menelaah masalah mereka. Cukuplah kita berempati dan berperan sebagai pendengar yang baik untuk meringankan beban pikiran dan membuat mereka merasa lebih tenang.
  4. Apabila bertanya, gunakanlah kalimat dan perkataan yang memancing jawaban yang terbuka
    Hal-hal seperti: “Kira-kira apakah yang sedang kamu rasakan?” dan bukan: “kelihatannya kamu sedang down ya?”. Pergunakanlah bahasa dan ungkapan yang bersifat netral, tidak menghakimi dan berikanlah mereka sedikit waktu dalam memberikan jawaban terhadap pertanyaan tadi. Jangan memberikan kesan menginterogasi.
  5. Berikanlah mereka saran untuk memanjakan diri
    Bukalah pembicaraan mengenai hal-hal yang dapat menurunkan level stress seseorang atau cara-cara memanjakan diri yang dapat membantu memperbaiki mood. Apabila memungkinkan, berikanlah mereka saran untuk berolahraga, makan yang teratur dan bergizi, tidur yang cukup. Ketiga hal ini terbukti membantu masyarakat umum memiliki konsistensi emosi yang baik.
  6. Dengarkanlah mereka ketika bercerita
    Pengulangan akan membantu penderita tekanan kejiwaan untuk merasa bahwa kita berusaha menjadi pendengar yang baik. Dengan mengulangi hal yang kita mengerti dari cerita mereka, kita sedang meyakinkan mereka bahwa kita menghargai dan berempati dengan masalah yang diutarakan. Walaupun kita, misalnya, tidak terlalu setuju dengan apa yang diungkapkan, dengan mengulang apa yang kita dengar, kita berharap bahwa kita dapat menenangkan mereka dan menyakinkan bahwa kita mengerti dan menghargai perasaan mereka yang tertekan.
  7. Tawarkanlah informasi mengenai bantuan profesional
    Kita dapat memberikan saran mengenai hal ini akan tetapi usahakanlah untuk tidak mengambil alih kendali pembicaraan dan biarkanlah mereka mengambil keputusan sendiri mengenai tindakan yang akan mereka ambil selanjutnya,
  8. Kenalilah batas
    Support yang bisa kita kerahkan tentu saja ada batasnya. Berikanlah diri kita sendiri waktu untuk mencerna, merefleksi dan memproses tentang apa yang telah orang tersebut utarakan atau apa yang mungkin telah terjadi. Cobalah membantu mereka untuk membuat jaringan support untuk mereka sendiri dengan melibatkan orang-orang terdekat mereka, keluarga atau teman-teman yang lain. Sebaiknya di dalam jaringan ini ada juga ahli medis kesehatan kejiwaan.

Perlu diingat! Apabila mereka terancam bahaya atau terkena luka yang harus ditangani secara medis,  kita harus membantu penanganan secara sigap dan harus dapat memastikan bahwa mereka tidak akan terluka lebih parah lagi. Berikut ini kami ingin mengutarakan sedikit pembahasan mengenai penanganan krisis yang dialami penderita tekanan jiwa:

Apabila orang yang terkena gangguan kejiwaan ini adalah anggota keluarga atau teman dekat, ada kemungkinan bahwa mereka akan bersikap tertutup kepada kita. Apabila ini terjadi, janganlah kita menganggap ini berat dan merasa tersinggung. Akan sangat penting bagi kita untuk bersikap terbuka dan tulus, dengan demikian kita dapat meyakinkan mereka bahwa kita peduli terhadap kesehatan bathin mereka. Tips yang dapat kami berikan adalah:

  • Jadilah pendengar yang baik dan berusaha mencari inti pembicaraan demi mendeteksi kebutuhan mereka saat itu
  • Bertanyalah kepada mereka mengenai hal-hal apa yang dapat membantu mereka merasa lebih tenang
  • Yakinkanlah mereka bahwa kita ada untuk memberikan bantuan secara moril dan berikanlah informasi yang relevan dan praktis
  • Hindari selisih pendapat ataupun pertikaian
  • Tanyakanlah mengenai orang-orang yang ingin mereka hubungi
  • Berikanlah motivasi bagi mereka untuk mencari dukungan medis dan profesional untuk membantu memecahkan masalah gangguan kejiwaan mereka
  • Apabila mereka telah mencelakai atau melukai diri sendiri, sebaiknya kita langsung memastikan penanganan secara medis

Ketenangan jiwa memang idaman masing-masing orang namun ada kalanya hal itu tidak terus kita dapatkan. Penting sekali kita untuk mempunyai self awareness yang kuat mengenai hal-hal yang mempengaruhi kestabilan mood dan emosi kita sendiri dan apabila memungkinkan, menyalurkan pengetahuan kita kepada yang membutuhkan. Sebaliknya, adalah penting bagi masing-masing kita untuk tetap terbuka dan tulus untuk saling menjaga ketenangan kejiwaaan masing-masing dan saling membantu apabila diperlukan. Karena dengan jiwa yang tenanglah kita dapat menjalani hidup dengan gembira dan produktif.

Narasumber: Health Direct Australia; Kementrian Kesehatan RI, Jurnal Kesehatan Kementrian Kesehatan Kerajaan Inggris, Calmery USA

Bagikan :

More Like This

Logo Heal

Kamu dapat menghubungi HEAL disini:

Heal Icon

0858-9125-3018

Heal Icon

heal@sahabatjiwa.com

Copyright © 2023 HEAL X  Sahabat Jiwa