Logo Heal

ART, MONEY & TECHNOLOGY

Eat, Travel & Entertaiment

Jungen Joint, Hidden Gem Restoran Burger di Jakarta dengan Cerita Uniknya 

Jungen Joint, Hidden Gem Restoran Burger di Jakarta dengan Cerita Uniknya

Oleh :

  • Alamat: Jl. Kelinci Raya No.30, Pasar Baru, Jakarta Pusat
  • Harga: mulai dari Rp60.000
  • Buka: Selasa–Minggu, 11.00–17.00 (sampai habis)
  • Menu utama: Burger
  • Layanan: Dine-in dan Take away hanya 30 porsi per hari

Menemukan Jungen Joint di antara rumah-rumah tua di Gang Kelinci memang agak susah. Nggak ada papan nama besar atau tanda yang mencolok, yang ada hanya tampilan rumah lawas dengan dinding yang mulai menguning dan pagar kawat putih. Namun, disitulah letak kekhasannya. Saat kamu sampai, kamu akan langsung tahu bahwa kamu sudah ada di tempat yang benar dengan sambutan hangat oleh duo ibu dan anak di balik usaha ini, Bu Dewi Kurniawati dan Juan Antonio Dharmajungen (Juan).

Jungen Joint Burger
Source: What’s New Indonesia

Ya, usaha ini dijalankan oleh ibu dan anak ini dengan kehangatan dan sepenuh hati menyiapkan semua burgernya secara homemade. Sang chef sekaligus pemilik sendiri yang turun langsung meracik setiap patty dan sausnya sehingga membuat suasana dapur terasa akrab dan personal. Sajian smash burger adalah bentuk penghormatan untuk mendiang suami dan ayah mereka. Sejak buka pada 2022 lalu, keduanya perlahan membangun bisnis rumahan ini sebagai kenangan untuk mendiang suami dan ayah mereka yang seorang fotografer dan seniman bernama Nico Dharmajungen. 

Ada yang unik dari restoran burger satu ini, tempatnya benar-benar tersembunyi dan tidak memiliki papan nama sama sekali. Bagi HEALMates yang penasaran ingin mencoba, cukup berjalan sedikit ke arah timur dari Bakmi Gang Kelinci, lalu perhatikan sisi kanan jalan. Di sanalah Jungen Joint berada, menanti untuk ditemukan oleh para pemburu rasa yang suka kejutan. 

Karena konsepnya yang sederhana, area makannya pun tidak luas, kapasitas dine-in hanya untuk sekitar delapan orang. Tapi justru di situ letak daya tariknya, hangat, intim, dan terasa seperti makan di rumah teman sendiri. Usaha ini berdiri di teras rumah keluarga, ada sofa retro, meja kecil untuk 4 orang, dan meja tinggi dengan empat bangku yang menghadap ke jalan.

Untuk pilihan menunya, Jungen Joint punya beberapa andalan, seperti Jungen Signature, The Franck, Jungent+, serta berbagai pendamping seperti potato wedges, French fries, dan Root Beer dingin. Menu bisa dipesan dalam berbagai kombinasi, misalnya The Franck with Potato Wedges atau The Frank and Root Beer.

Soal harga, HEALMates nggak perlu khawatir. Kisaran menunya ada di antara Rp60.000 hingga Rp75.500, dengan porsi burger yang besar dan kualitas yang nggak main-main. Dari patty-nya yang juicy, roti brioche lembut buatan sendiri, sampai keju lelehnya, semuanya terasa pas di lidah dan jelas bikin ketagihan.

Tapi ada satu hal penting yang perlu kamu tahu. Jungen Joint hanya membuat sekitar 30 burger setiap hari. Jadi, kalau stok hari itu sudah habis, mereka akan langsung menutup kedai. Karena itu, jam tutupnya bisa berbeda-beda tergantung seberapa cepat burgernya laku. Kalau kamu nggak mau kehabisan, sebaiknya datang lebih awal,  sekitar jam makan siang adalah waktu terbaik.

Sederhana, jujur, dan dibuat dengan cinta, begitulah kira-kira rasa yang bisa kamu temukan di Jungen Joint. Tempat kecil yang tersembunyi di balik gang ini mungkin sulit dicari, tapi begitu kamu menemukannya, rasanya seperti menemukan rahasia kecil yang ingin kamu simpan sendiri.

Lewat Jungen Joint, Bu Dewi dan Juan ingin mengembalikan makna makan, bukan cuma soal rasa, tapi juga soal kebersamaan dan kenangan. Inspirasi menunya datang dari hal sederhana, roti isi buatan ayahnya dulu. Tapi kali ini, Juan mengubahnya jadi smash burger, yang lebih cocok dengan lidah dan tren kuliner Jakarta.

Kalau HEALMates suka hal-hal klasik, cobain Jungen Signature. Daging patty-nya dibumbui rempah-rempah ala Timur Tengah, jadi rasanya hangat dan aromatik banget. Dilengkapi dengan selembar keju cheddar dan saus spesial buatan Ibu Dewi yang mirip thousand island, manis, creamy, dan pas banget. Semua itu diapit dalam roti brioche buatan sendiri.

Buat yang pengen lebih nendang, ada Jungen+, versi double cheeseburger-nya. Tapi kalau HEALMates mau full experience, pilih The Franck, variasi dari burger signature yang ditambah onion rings, telur mata sapi, dan beef bacon. Teksturnya main cantik banget di mulut. Lengkapi dengan kentang goreng atau potato wedges, plus Root Beer dingin, dan kamu siap banget buat makan puas.

Meski menunya burger yang sering diasosiasikan sama fast food, tapi Jungen Joint justru ngasih vibe kebalikannya, lho HEALMates. Tempatnya hangat dan santai, nggak ada yang terburu-buru. Mau nongkrong bareng teman juga bisa, mau makan rame-rame sama keluarga besar pun nyaman. Di sini, semua orang dari kakek-nenek sampai anak kecil bisa duduk bareng, makan, dan ngobrol santai. Penasaran mencobanya, HEALMates? (RIW)

Bagikan :
Jungen Joint, Hidden Gem Restoran Burger di Jakarta dengan Cerita Uniknya

More Like This

Logo Heal

Kamu dapat menghubungi HEAL disini:

Heal Icon

0858-9125-3018

Heal Icon

heal@sahabatjiwa.com

Copyright © 2023 HEAL X  Sahabat Jiwa