Logo Heal

MENTAL HEALTH

Mental Health

Mindset Keberlimpahan, Seni Melihat Hidup Lebih Kaya dari yang Kita Kira 

Mindset Keberlimpahan, Seni Melihat Hidup Lebih Kaya dari yang Kita Kira

Oleh :

Ingatkah HEALMates ketika kita masih kecil, kita selalu merasa gembira, optimis, dan mengira bahwa segala hal akan bisa kita gapai? 

Saya masih ingat ketika kecil saya senang sekali memanjat pohon. Tentunya mama dan papa saya selalu khawatir apabila saya melakukannya. Tapi, saya ingat sekali bahwa pada saat saya memanjat dan sampai di batang pohon tertinggi, sambil melirik kanan dan kiri, rasanya sangat menyenangkan ketika mendapati betapa berlimpahnya buah jambu di pohon jambu kami saat itu. Ada perasaan senang tak terkira.

Dari hal ini, saya sangat sadar bahwa rupanya pengalaman seperti inilah yang akan terbawa ke mentalitas ketika kita dewasa. Perasaan senang tak terkira setelah berhasil melakukan sesuatu yang diinginkan.

Berbicara tentang kenangan masa kecil ini, saya jadi teringat sebuah topik yang sangat menarik untuk memaknainya. Ya, mindset of abundance atau mindset “keberlimpahan”. Apa itu mindset “Keberlimpahan”? Apakah HEALMates pernah mendengar istilah ini? 

Tunggu dulu, mungkin kita bahas dulu soal kata “mindset” ini ya? Dalam bahasa Inggris dan budaya kontemporer barat mindset berarti cara berpikir, cara pandang, atau pola pikir yang memengaruhi bagaimana kita memandang diri sendiri, orang lain, situasi, bahkan masa depan. Mindset membentuk cara kita menafsirkan pengalaman, mengambil keputusan, serta merespons setiap tantangan dalam hidup.

Nah kalau kita telusuri kembali, pemahaman tentang “mindset” ala barat ini sebenarnya meniru cara-cara manusia hidup di wilayah timur seperti China, Jepang, bahkan Jawa. Nggak percaya? Salah satu contohnya yakni mindset masyarakat Tionghoa. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kepercayaan diri orang Tionghoa dibangun di atas mindset seperti kerja keras, disiplin, dan fokus pada pencapaian serta pendidikan. Mereka mengutamakan investasi dalam pengembangan diri dan mengadopsi pendekatan holistik dengan visi yang luas untuk kesuksesan jangka panjang, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk generasi mendatang. Demikian halnya dengan mindset tentang “keberlimpahan”.

Berbicara tentang mindset “keberlimpahan”, ada artikel menarik di Sukabumi Post1 di mana dijabarkan tentang 6 sisi mentalitas orang-orang dari tanah China, yaitu:

(1)  mindset hemat dan membawa untung;

(2)  selalu memanfaatkan waktu sebaik mungkin;

(3)  suka menabung;

(4)  peka dengan peluang bisnis;

(5)  investasi;

(6)  hidup sederhana.

Lalu, di mana letak mindset keberlimpahan-nya? Jika kita pahami lebih dalam, kita bisa melihat bahwa secara tidak langsung, masyarakat Tionghoa yang menerapkan keenam mentalitas tersebut merasa cukup dengan apa yang mereka punya. Lebih dari itu, dengan kebiasaan menabung dan oportunis dalam berusaha (berbisnis), mereka tidak pernah merasa kekurangan. Dalam hal ini, mungkin kita bisa belajar dari pemikiran masyarakat Tionghoa untuk menerapkan kebiasaan dan cara pandang mereka, terutama dalam hal finansial agar kita tidak merasa kekurangan.

Meski demikian, mindset “keberlimpahan” ini tentu saja tidak hanya diukur dari unsur finansial saja, ya HEALMates. Saya cukup yakin bahwa keberlimpahan ini juga dapat diartikan ke konsep yang lebih luas semisal endless ideas.

Sementara itu di barat, mayoritas cara pandang masyarakat di sana lebih mengedepankan karakter yang skeptis, artinya segala sesuatu harus dapat dibuktikan secara fakta, empiris, sebelum dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Ini yang harus saya alami sebagai pendatang di negeri Belanda. Terus terang, cara hidup seperti ini bagi saya yang orang timur, amat sangat membuat saya sering sakit kepala. Selain itu, mereka sepertinya merasa berkeluh kesah itu merupakan sesuatu yang normal, kecuali untuk negara Finlandia, ya. Yang saya dengar mereka berpedoman kalau tidak ada sesuatu positif yang perlu dibahas, sebaiknya diam. Jadi, masalah berbasa-basi dan berkeluh-kesah tidak ada dalam keseharian mereka. Wah,  menarik ya, HEALMates?

Nah, selanjutnya pernahkah HEALMates melihat orang-orang yang sepertinya tidak habis ide, memutar otak, entah itu untuk bertahan hidup ataupun mengejar mimpi mereka? Berbicara tentang hal ini, saya jadi teringat dengan Ibu Susi, eks Menteri Kelautan kita dan CEO Susi Air. Selagi membaca mengenai sejarah kehidupan beliau dan membaca buah pikiran beliau, saya merasa yakin bahwa ibu Susi sudah menerapkan mindset “abundance” atau “keberlimpahan” ini.

Jadi sederhananya, mindset keberlimpahan atau abundance mindset adalah cara pandang yang percaya bahwa  kehidupan penuh dengan peluang, ide, cinta, rezeki, dan kebaikan yang tidak terbatas. Dengan pola pikir ini, kita tidak terjebak dalam ketakutan akan kekurangan, melainkan berfokus pada potensi dan kesempatan yang selalu hadir

Di sisi lain, kita juga bisa memahami arti kata “Keberlimpahan” melalui kacamata spiritual, kita tahu bahwa secara umum semua agama mengajarkan untuk mengapresiasi alam semesta. Salah satu contohnya yakni kita bisa bernapas dengan bebas dan lega karena ketersediaan oksigen (O₂) yang sangat berlimpah. Bahkan, keberlimpahan oksigen ini juga diterjemahkan ke praktek meditasi di mana kita diajarkan untuk menghirup sebanyak-banyaknya oksigen dalam setiap tarikan nafas kita. Dengan begitu, ketika kita sedang bersedih, merasa depresi, atau sedang berkabung, kita bisa lebih bersyukur karena kita bisa menghirup oksigen yang berlimpah dari Tuhan dan alam semesta ini “…nikmat Tuhan kamu yang lain lagi yang manakah yang kamu dustakan..?”

Nah, agaknya ada banyak cara bagi kita untuk memaknai sebuah keberlimpahan dan kemudian menerapkan itu sebagai sebuah mindset dalam kehidupan kita ya, HEALMates. Oleh karena itu, sebagai komunitas yang mengedepankan mental health dan healing, kami mengundang HEALMates untuk mengirimkan e-mail kepada kami tentang 5 elemen keberlimpahan yang kamu rasakan di kehidupan. Semua e-mail yang dikirim, akan kami bahas dan bacakan di podcast YouTube kami yang akan launch tahun depan, tepatnya pada Januari, 2026. (DIV)

Alamat e-mail: info@sahabatjiwa.com

Stay positive, stay grounded, stay optimistic.. We love you..!

Bagikan :
Mindset Keberlimpahan, Seni Melihat Hidup Lebih Kaya dari yang Kita Kira

More Like This

Logo Heal

Kamu dapat menghubungi HEAL disini:

Heal Icon

0858-9125-3018

Heal Icon

heal@sahabatjiwa.com

Copyright © 2023 HEAL X  Sahabat Jiwa