Logo Heal

ART, MONEY & TECHNOLOGY

Art, Money & Technology

ADHD di Dunia Kerja: Begini Tantangan, Dampak, dan Cara Tepat Menanganinya

ADHD di Dunia Kerja: Begini Tantangan, Dampak, dan Cara Tepat Menanganinya

Oleh :

Pernah nggak sih HEALMates merasa kewalahan sama pekerjaan yang “sepertinya gampang”, tapi ternyata butuh energi luar biasa buat menyelesaikannya? Atau sudah bikin daftar to-do rapi banget, tapi tetap bingung harus mulai dari mana? 

Nah, bagi sebagian orang, hal-hal semacam ini mungkin cuma dianggap sebagai hari yang kurang produktif. Tapi bagi mereka yang hidup dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), kondisi ini bisa membuat aktivitas kesehariannya nggak pernah benar-benar selesai.

For your information HEALMates, ADHD selama ini sering disalahpahami dan dianggap hanya sekedar soal anak-anak yang nggak bisa diam, ya. Padahal, ADHD juga bisa dialami oleh orang dewasa, lho. Sejumlah ahli menjelaskan bahwa istilah medis ini merujuk pada gangguan mental berupa perilaku impulsif dan hiperaktif yang terjadi karena  ketidakseimbangan senyawa kimia (neurotransmitter) dalam otak.

Orang-orang dengan gangguan ADHD ini cenderung sulit fokus sehingga ketika bekerja di dunia profesional biasanya mengalami kesulitan manajemen dan cepat burnout. Lalu, bagaimana dampak dan tips untuk menangani ADHD di dunia kerja? Yuk, kita ulas selengkapnya di artikel berikut ini, HEALMates. 

Apa itu ADHD? 

Seperti dijelaskan sebelumnya ya, HEALMates. ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah suatu gangguan kesehatan mental yang membuat seseorang kesulitan memusatkan perhatian pada satu hal. Mirip seperti borderline personality disorder, ADHD termasuk kondisi yang sering muncul pada masa kanak-kanak. Namun, pada banyak kasus, gangguan ini rupanya berlanjut hingga dewasa.

Selain itu, ADHD juga tidak hanya memengaruhi kemampuan fokus seseorang, lho.  Kondisi ini juga sering kali disertai perilaku impulsif dan hiperaktif, sehingga penderitanya terlihat sulit diam, cepat bereaksi, atau bertindak tanpa banyak pertimbangan. Pada anak-anak, gejala ini bisa berdampak pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya prestasi di sekolah. Nah, dalam kasus orang dewasa yang sudah bekerja, mereka bisa kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya karena kurang bisa mengelola waktu dengan baik. 

Hal ini karena ADHD memengaruhi fungsi eksekutif otak, yaitu kemampuan untuk merencanakan, memprioritaskan, mengatur waktu, dan menyelesaikan tugas. Makanya, hal-hal yang kelihatannya sederhana bagi orang-orang pada umumnya, bisa jadi tantantangan yang besar bagi orang dengan ADHD. Contohnya, mengatur jadwal rapat, membalas email tepat waktu, atau menyelesaikan laporan yang butuh konsentrasi panjang. Meski demikian, ADHD juga tetap bisa sekolah atau bekerja dengan baik kok, tentunya dengan penanganan yang tepat. 

Tantangan yang Dihadapi ADHD di Dunia Kerja

Buat karyawan dengan ADHD, urusan mengatur tugas harian bisa jadi tantangan yang paling melelahkan. Bayangin aja, otak mereka sering “berisik” dengan banyak ide sekaligus dan fokusnya bisa pindah dari satu hal ke hal lain dalam hitungan menit. Selain itu, beberapa tantangan yang dihadapi ADHD di dunia kerja antara lain sebagai berikut. 

  • Sulit Memulai Tugas

Karyawan dengan kondisi ADHD sebetulnya tahu apa yang harus dikerjakan, tapi seperti ada tembok tak kasat mata yang membuat mereka sulit untuk memulainya. Mereka akan mengalami task initiation problem atau kesulitan untuk menginisiasi atau memulai apa yang harus mereka kerjakan. Deadline kadang jadi “alarm darurat” yang baru memicu mereka bergerak, tapi itu pun penuh dengan tekanan atau stres.

  • Mudah Terdistraksi

Persoalan ini tentunya sangat umum dialami oleh karyawan dengan ADHD. Lagi serius bikin presentasi, eh tiba-tiba terdistraksi email masuk. Nggak selesai di situ, mereka bisa saja langsung buka media sosial sebentar, eh tahu-tahu sudah 30 menit berlalu dan hilang cuma-cuma. Distraksi kecil ini bisa jadi “lubang waktu” yang besar yang akhirnya memengaruhi proses mereka dalam menyelesaikan tugas. 

  • Time Blindness

Orang dengan ADHD sering susah memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk sebuah tugas. Mereka bisa berpikir “Ah, ini cuma 15 menit” padahal butuh 2 jam. Akibatnya, sering terjadi underestimation dan menumpuknya pekerjaan.

  • Overwhelm dengan Tugas Berat 

Project yang panjang atau rumit sering terasa seperti gunung yang mustahil dipanjat. Mereka kesulitan memecahnya jadi langkah-langkah kecil yang bisa dikerjakan satu per satu.

  • Mudah Lupa dengan Apa yang Ingin Dikerjakan

Mereka juga sering kali lupa dengan rencana dan apa yang ingin dikerjakan. Misalnya, mereka lupa untuk membalas chat atau e-mail. Padahal, ketika membaca pesannya, mereka sudah berencana untuk membalasnya, tapi kemudian lupa total karena otaknya sudah pindah ke hal lain.

  • Pikiran  Bergerak Terlalu Cepat

Pikiran orang dengan ADHD cenderung bergerak cepat dan ingin langsung mengutarakan ide sebelum lupa. Inilah yang membuat mereka terkadang langsung menyela saat rapat atau diskusi. Jika dilakukan secara terus menerus, hal ini membuat rekan kerja merasa tidak nyaman karena dipotong pembicaraannya.

  • Sulit Menyampaikan Ide secara Runut

Pikiran yang melompat-lompat bisa bikin penjelasan jadi berputar-putar. Padahal isi idenya bagus, tapi cara penyampaiannya jadi kurang rapi.

  • Sensitif Terhadap Kritik

Karena sering berjuang dengan produktivitas, karyawan dengan ADHD bisa lebih mudah merasa down saat dikritik. Hal ini terjadi bukan karena mereka manja, tapi karena otak ADHD memang lebih rentan terhadap rejection sensitive dysphoria atau perasaan sakit hati dan malu yang intens saat merasa ditolak.

Cara Tepat Menanganinya

Pada dasarnya, orang dengan ADHD juga bisa punya ruang seperti orang pada umumnya di dunia kerja. Mereka bisa bekerja dengan baik jika mendapatkan penanganan yang tepat. Oleh karena itu, jika HEALMates juga mengalami kondisi ini, berikut beberapa tips dan cara tepat untuk menangani pekerjaan agar tidak mudah terdistraksi. 

  • Menerapkan Teknik Time Blocking 

Beberapa karyawan dengan ADHD kerap terbantu dengan teknik time blocking atau membagi waktu kerja ke dalam blok-blok tertentu, lho HEALMates. Kamu bisa memanfaatkan aplikasi pengingat  atau metode Pomodoro seperti kerja 25 menit dan istirahat 5 menit. Meski begitu, memang nggak semua orang cocok dengan metode ini. Oleh karena itu, kamu mungkin bisa trial and error dan mencoba teknik yang tepat sesuai kondisi kamu. 

  • Menulis Catatan

Dalam lingkungan kerja, kita dituntut untuk bisa berkomunikasi secara teratur dan efisien. Nah, di sinilah ADHD sering kali merasa kesulitan. Alih-alih terpuruk, kamu mungkin bisa menulis catatan sebagai pengingat, menggunakan template email, atau minta klarifikasi tertulis setelah diskusi agar tidak lupa. Dalam hal ini, dukungan rekan kerja yang sabar juga akan sangat berperan besar, lho.

  • Lingkungan Kerja yang Inklusif

Salah satu kunci agar karyawan ADHD bisa berkembang adalah lingkungan kerja yang inklusif. Ini bukan soal memberi perlakuan khusus, tapi menciptakan ruang yang fleksibel dan manusiawi bagi ADHD. Pasalnya, lingkungan kerja yang belum memahami mengenai ADHD sering membuat penderitanya merasa sendirian. Tak hanya itu, mereka juga sering dianggap “cari alasan” padahal faktanya tidak seperti itu. Oleh karena itu, perusahaan agaknya bisa memberikan ruang untuk berdiskusi, bukan menghakimi. Memahami bahwa “lupa balas pesan” bukan berarti tidak profesional, tapi bagian dari tantangan ADHD. 

Hidup dengan ADHD memang cukup menantang ya, HEALMates. Apalagi, di dunia kerja. Meski begitu, kita juga perlu memiliki cara yang tepat untuk menanganinya. Karyawan dengan ADHD sering kali punya cara-cara kreatif untuk bertahan di dunia kerja yang penuh tuntutan. Ada yang mengandalkan aplikasi task manager, ada yang menyusun rutinitas ketat, ada yang meminta dukungan supervisor untuk mengatur prioritas. Bahkan banyak yang menemukan kekuatan unik dari ADHD, seperti kemampuan berpikir out-of-the-box, spontanitas, dan energi kreatif yang tinggi.

Tapi penting juga diingat,  ADHD bukan sebuah kelemahan, ya. Kalau HEALMates baca-baca, banyak lho inovator, seniman, dan pengusaha sukses yang ternyata punya ADHD. Nah, kuncinya adalah menemukan lingkungan dan strategi yang tepat agar potensi mereka bisa keluar. (RIW)

Bagikan :
ADHD di Dunia Kerja: Begini Tantangan, Dampak, dan Cara Tepat Menanganinya

More Like This

Logo Heal

Kamu dapat menghubungi HEAL disini:

Heal Icon

0858-9125-3018

Heal Icon

heal@sahabatjiwa.com

Copyright © 2023 HEAL X  Sahabat Jiwa