Belakangan ini masalah kesehatan mental sering diperbincangkan oleh masyarakat khususnya kaum muda suka self diagnose memiliki diadgnosa masalah kesehatan mental setelah mendapat tekanan dalam hidupnya.
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) sebanyak 20 juta orang lebih di seluruh dunia menderita skizofrenia. Selain itu, berdasarkan penelitian Kementerian Kesehatan RI (KEMNKES RI) 2019, Kurang lebih ada 450.000 orang memiliki masalah kesehatan mental jenis berat di Indonesia, salah satunya skizofrenia.
Tahukah HEALMates, sebenernya banyak jenis masalah kesehatan mental seperti Skizofrenia yang merupakan masalah kesehatan mental tahap berat namun masih bisa sembuh kok, dan Bipolar Disorder yang sering jadi bercandaan kalau temannya tiba tiba terjadi perubahan mood.
Nah tahukah HEALMates perbedaan antara Skizofrenia dan Bipolar Disorder?
Masalah Kesehatan Mental Skizofrenia
Skizofrenia yaitu masalah kesehatan mental jenis berat yang mempengaruhi perilaku, emosi, dan komunikasi. Seseorang yang didiagnosa skizofrenia akan merasakan halusinasi, delusi, berpikir yang tidak stabil dan perubahan perilaku sehingga sulit berinteraksi dengan normal seperti biasanya. Penderita skizofrenia akan sulit membedakan antara khayalan dan realita. Kondisi ini umumnya ditandai dengan perilaku tidak normal, seperti delusi dan halusinasi.
A. Jenis-Jenis Skizofrenia
Berdasarkan tanda-tanda yang muncul, skizofrenia terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya yaitu:
• Skizofrenia Paranoid
Skizofrenia paranoid adalah jenis skizofrenia yang sering terdiagnosa, di mana gejala utamanya yaitu delusi dan halusinasi terhadap ketakutan tertentu. Kondisi ini sering merasa sangat curiga dengan orang-orang di sekeliling sehingga sulit mengendalikan emosi atau keinginannya.
• Skizofrenia Katatonik
Skizofrenia katatonik yaitu diagnosa yang paling langka, biasanya memiliki gerakan tiba-tiba, tidak biasa, dan terbatas. Seseorang yang terdiagnosa jenis katatonik bisa berubah sikap dari sangat aktif ke diam dalam sekejap dan sebaliknya. Merekapun tidak banyak bicara, namun suka mengikuti ucapan atau gerakan orang lain.
• Skizofrenia Tidak Terdiferensiasi
Skizofrenia tidak terdiferensiasi memiliki campuran gejala tipe skizofrenia seperti paranoid, magatonik, schizoaffective. Misalnya, penderita bisa saja tidak banyak bicara atau berekspresi sekaligus mengalami kebingungan atau paranoid.
• Schizoaffective Disorder
Orang dengan diagnosa schizoaffective disorder memiliki keyakinan yang tidak benar diiringi dengan satu atau lebih gejala perubahan suasana hati seperti mania atau depresi.
Masalah Kesehatan Mental Bipolar Disorder
Gangguan bipolar yaitu masalah kesehatan mental berupa perubahan suasana hati, energi, tingkat aktivitas, dan konsentrasi yang tidak biasa pada seseorang sehingga mempengaruhi kegiatan sehari-hari.
Pengidap bipolar yang sedang mengalami mania akan merasakan senang yang luar biasa dan falan jangka yang panjang berubah menjadi depresi yaitu merasa sedih dan putus asa.
Perubahan suasana hati secara drastis dapat memengaruhi tidur, tingkat energi, aktivitas, perilaku, dan kemampuan berpikir pengidapnya.
Kemungkinan besar seseorang yang didiagnosa bipolar disorder sulit untuk sembuh total atau akan mengalami seumur hidup. Akan terapi tidak perlu khawatir karena dengan pengobatan bisa membantu mengelola masalah kesehatan mental bipolar yang terjadi.
Masalah kesehatan mental bipolar tipe 1 digambarkan sebagai episode manik yang berlangsung minimal selama 7 hari secara berturut turut atau bahkan lebih berarti ini adalah gejala manik yang sangat parah sehingga perlu konsultasi dengan psiikiater. Di episode lain yaitu depresi biasanya berlangsung setidaknya 2 minggu. Bahkan ada episode campuran antara manik dan depresi dialami yang mungkin terjadi.
Masalah kesehatan mental bipolar tipe 2Â digambarkan dengan episode depresi dan episode hipomanik. Episode hipomanik ini tidak separah episode manik pada diagnosa bipolar I.
Masalah mesehatan mental bipolar tipe siklotimik ini adalah tipe bipolar yang ringan digambarkan sebagai gejala hipomanik dan depresi berulang yang tidak cukup intens atau tidak berlangsung cukup lama untuk memenuhi syarat sebagai episode hipomanik atau depresi.