Indonesia adalah negara yang jumlah penduduknya menduduki peringkat keempat di dunia dengan 277 juta jiwa pada tahun 2023, terlebih saat ini Indonesia sedang memasuki era bonus demografi, yaitu penduduk usia produktif lebih banyak dari non produktif. Banyaknya penduduk yang tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, menyebabkan tingginya fenomena angka kemiskinan di Indonesia.
Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2023 di Indonesia yaitu 5,32% atau sekitar 7,86 juta jiwa. Penyebabnya yaitu kurangnya lapangan pekerjaan, persaingan yang ketat, tingginya persaingan global, dll.
Pengangguran tentu memiliki beberapa efek terhadap individu, menurut penelitian yang dipublikasi oleh International Journal of Environmental Research and Public Health, tidur adalah sumber utama stres yang dapat menyebabkan depresi. Stres mengacu pada reaksi individu terhadap keadaan yang menakutkan, respon tubuh terhadap tuntutan, dan adanya pemicu stres yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Stres yang berkepanjangan bisa menyebabkan depresi karena stres juga dapat menyebabkan perubahan pada otak, termasuk gangguan neuroplastisitas, yang dianggap sebagai komponen penting dari depresi.
Gejala depresi menurut dapat dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu:
1. Depresi ringan
Bersifat sementara karena adanya reaksi alami terhadap kehilangan, kesedihan, dan perubahan dalam kognisi, komunikasi, interaksi sosial, dan ketidaknyamanan.
2. Depresi sedang
A) Afek digambarkan sebagai mudah gelisah, gelisah, marah, dan menangis.
B) Proses kognitif: pemikiran yang lamban, skeptis, putus asa, dan pesimis.
C) Sensasi somatik dan motorik: Bicara lambat, tugas berat, dan keluhan ketidaknyamanan di kepala dan dada.
D) Komunikasi: Lambat berbicara.
E) Interaksi sosial: Menyendiri dan mudah siku.
3 . Depresi berat
A) Gejala emosional meliputi, keputusasaan, keputusasaan, dan kurangnya usaha terhadap sesuatu.
B) Gejala kognitif meliputi halusinasi, delusi, berkurangnya fokus, dan dorongan untuk merusak diri sendiri.
C) Perasaan somatik dan motorik mungkin termasuk diam berkepanjangan, hiperaktif, kurang perawatan diri, penurunan berat badan, dan kesulitan dengan pekerjaan sederhana.
D) Pola komunikasi dan sosial: Kurangnya komunikasi verbal dan menarik diri.
Stres hingga depresi yang berujung memiliki efek yang buruk terhadap seseorang, tentu saja tidak ada seseorang yang ingin berakhir menjadi depresi karena belum memiliki pekerjaan, yang bisa dilakukan untuk mengatasinya yaitu bagaimana kita bisa menghadapi keadaan tersebut. Berikut adalah 6 cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
1. Hadapi Perasaan Anda
Orang yang belum memiliki pekerjaan sering kali mengalami masalah emosional, yang dapat menyebabkan depresi. Sangat penting untuk memahami dan mengatur emosi ini dengan tepat untuk menghindari dampak yang merugikan bagi kesehatan mental. Pertama-tama, seseorang harus membiarkan diri mereka mengalami semua perasaan mereka, termasuk kekecewaan dan ketidakpastian. Anda bisa meluapkan perasaan Anda dengan menerima semua bentuk emosi diri sendiri, merefleksikan, dan menuliskannya.
Terimalah perasaan Anda tanpa menyalahkan diri sendiri. Memahami bahwa emosi adalah aspek alami dari manusia yang dapat membantu mengurangi stres. Luangkan waktu untuk memikirkan apa yang menyebabkan atau memicu perasaan tersebut bisa dengan menuliskan perasaan Anda. Membuat jurnal atau menulis dapat membantu Anda memproses dan menangani emosi.
2. Bercerita dengan Orang Lain
Berbagi pemikiran dengan cara bercerita pada teman, keluarga, dan orang terdekat dapat memberikan dukungan emosional. Bercerita efektif dalam menghindari depresi karena ketika seseorang bercerita pengalaman hidup mereka, baik yang menyenangkan maupun menyedihkan, mereka tidak hanya berbagi cerita, tetapi juga mendorong pendengar untuk berpikir dan memahami konteks emosi yang terjadi.
3. Merawat Diri Sendiri
Merawat diri sendiri sangat penting untuk mencegah depresi dan mempertahankan kesehatan mental. Pertama dan terutama, kenali dan terima keterbatasan Anda sendiri, dan izinkan diri Anda untuk beristirahat bila perlu. Menyisihkan waktu untuk melakukan hobi yang menyenangkan dan relaksasi dapat membantu Anda menjaga keseimbangan emosi. Olahraga teratur juga bermanfaat bagi kesehatan mental dengan meningkatkan produksi endorfin, yang dapat memperbaiki suasana hati. Selain itu, menjaga jadwal tidur yang konsisten dan berkualitas sangat penting untuk kesehatan mental. Menetapkan tujuan yang realistis, memecahnya menjadi langkah-langkah kecil, dan merayakan kemenangan kecil dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan perasaan sukses. Berhubungan dengan orang-orang yang positif dan menawarkan dukungan sosial juga merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan mental.
4. Tetap Fokus dan Berpikir Optimis
Berfokus pada apa yang dapat dikelola dan meluangkan waktu untuk bersyukur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kebahagiaan secara keseluruhan. Mencari hiburan yang baik, seperti berpartisipasi dalam kegiatan favorit atau mengikuti hobi, juga dapat memberikan dorongan energi. Berpikir optimis dan bersikap proaktif dalam menghadapi kesulitan adalah langkah kunci untuk mencegah pikiran terpuruk, yang dapat berujung pada depresi. Membangun jaringan sosial yang sehat, membantu teman, dan menciptakan suasana yang penuh perhatian, semuanya dapat memberikan dukungan emosional. Dengan mengadopsi sikap positif sebagai cara hidup, seseorang dapat membangun ketahanan mental yang kuat dan mengurangi risiko depresi.
5. Tidak Ragu untuk Mencari Bantuan Profesional
Mencari bantuan profesional tidak hanya bijaksana, tetapi juga efektif dalam mencegah depresi. Merasa khawatir atau malu untuk mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental adalah hal yang umum terjadi. Seorang profesional dapat menawarkan sudut pandang yang objektif, sumber daya, dan taktik yang diperlukan untuk mengatasi kesulitan mental. Mereka dapat membantu dalam mengidentifikasi pola pikir negatif, mengajarkan teknik manajemen stres, dan memberikan dukungan emosional yang diperlukan.
Nah itu adalah hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres hingga depresi pada seseorang yang belum mendapatkan pekerjaan, perlu diingat bahwa menjaga kesehatan mental adalah hal utama yang harus kita lakukan. Meski berat, kita harus percaya bahwa apa pun yang terjadi pasti bisa dilalui dengan baik.